BACA JUGA:Tentang Fasilitas Akan Didapat Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu, Inilah Penjelasan Sekwan
Ini karena beras ketan produksinya sangat minim dan terbatas. Jarang sekali petani saat ini menanam beras ketan, kalau dipersentasekan setiap hamparan sawah hanya beberapa persen saja.
"Mungkin hanya 10 persen dari total petani yang masih menanam beras ketan, padahal kebutuhan beras ketan juga tinggi, terutama saat akan pesta," jelasnya.
Ari Wibowo (47) salah satu petani padi mengungkapkan, beberapa faktor yang menjadi penyebab harga beras di Kabupaten BS terus naik.
Diantaranya, karena lahan sawah petani yang gagal panen akibat musim panas beberapa waktu lalu. Sehingga, hasil panen yang menurun.
Bukan itu saja, serangan hama berkepanjangan juga membuat buah padi petani rusak parah. Sehingga, stok beras juga relatif turun.
"Wajar saja harga beras naik. Selain banyak lahan sawah yang gagal panen. Memang biaya untuk menam padi itu semakin tinggi. Makanya, kami senang kalau harga beras terus naik," tutupnya. ***