KORANRADARKAUR.ID - Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 tidaklah muncul begitu saja.
Proses panjang yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk para wartawan yang sangat berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan tersebut.
Wartawan memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarluaskan berita dan membangkitkan semangat perjuangan rakyat.
Salah satu wartawan yang berperan adalah Djamaludin Adinegoro.
BACA JUGA:Kenaikan Gaji ASN Cair Oktober 2024, PPPK Golongan Ini Cair September, Simak Nominalnya
DJamaluddin Adinegoro merupakan seorang wartawan dan sastrawan yang lahir pada 14 Agustus 1904 di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Sebenarnya, nama Adinegoro bukanlah nama aslinya. Dia lahir dengan nama Djamaludin dengan gelar Datuk Maradjo Sutan.
Agar karangannya dapat menarik pembaca di Jawa, Djamaluddin menggunakan nama samaran tersebut.
Ternyata, nama samaran jauh lebih populer daripada nama sebenarnya. Oleh karena itu, dia kemudian dikenal dengan nama Djamaluddin Adinegoro.
Dirinya terkenal karena upayanya untuk membangkitkan kesadaran para pemuda Indonesia melalui media surat kabar (pers) demi terwujudnya negara yang merdeka.
BACA JUGA:Khodam Pendamping Akan Datang Secara Alamiah ke Seseorang, Inilah Sebabnya
Dikutip dari www.kompas.com, Adinegoro memulai kariernya sebagai wartawan di majalah Cahaya Hindia. Dia menulis artikel untuk majalah tersebut setiap pekan tentang masalah di luar negeri.
Selain itu, dia bekerja sebagai reporter freelance untuk surat kabar Pewarta Deli (Medan), Bintang Timur dan Panji Pustaka (Batavia).
Adinegoro memimpin majalah Panji Pustaka setelah lulus dari sekolah di Jerman pada tahun 1931.
Namun, hal tersebut hanya bertahan enam bulan, sebelum akhirnya memimpin surat kabar Pewarta Deli pada 1932 hingga 1942.