Jepang disebut Negara Bijaksana Dalam Pendidikan Anak Usia Dini? Temukan Alasannya di Sini!

Alasan negara jepang disebut negara yang bijaksana dalam pendidikan anak. -Sumber foto : sumeks.disway.id-

KORANRADARKAUR.ID - Dengan sistem pendidikan yang terkenal efisien dan inovatif, Jepang telah menjadi contoh bagi banyak negara dalam hal pendidikan. 

Sistem pendidikan di Jepang menekankan nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras dan tanggung jawab sosial yang semuanya merupakan landasan penting bagi perkembangan anak.

Selain itu, lingkungan pendidikan Jepang didukung oleh fasilitas modern dan teknologi canggih, menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan relevan bagi anak-anak. 

BACA JUGA:NCT DREAM Akan Konser di GBK 18 Mei 2024, Simak Prediksi Setlist Lagunya

Jepang juga dikenal dengan kurikulum yang komprehensif dan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang membantu mempersiapkan anak-anak untuk masa depan yang kompetitif.

Dikutip dari sumeks.disway.id, alasan Jepang dijuluki sebagai negara yang bijaksana dalam pendidikan, karena negara Jepang menerapkan ajaran perilaku sejak dini kepada anak-anak, diantaranya:

BACA JUGA:All New Suzuki APV 2024 Bagus Kendaraan Keluarga, Ini Ulasannya

- Mengajarkan etika dan rasa hormat kepada semua orang, tidak peduli seberapa kaya atau miskin mereka

- Mengembangkan kemandirian dan kemampuan kerja tim. Contohnya, siswa bertanggung jawab sepenuhnya atas kebersihan sekolah jika tidak ada petugas kebersihan di sekolah.

- Siswa diberikan pengajaran tentang kesadaran akan pentingnya menghargai dan melestarikan lingkungan.

- Pendidikan di kelas bawah dan menengah berfokus pada pengetahuan daripada nilai. Siswa tidak diberi nilai atas tes yang mereka lakukan.

BACA JUGA:Butuh Biaya Pendidikan, Ini Langkah Mudah Pengajuan Pinjaman Dana Pendidikan Syariah yang Aman dan Efisien

- Kesopanan dan ketepatan waktu sangat ditekankan, akibatnya minat anak-anak pada studi mereka sangat tinggi, dengan tingkat kehadiran mencapai 100 persen.

Pendidikan anak usia dini di Jepang berfokus pada kebutuhan anak usia dini dan membiarkan anak langsung menerapkan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari mereka tanpa perlu berteori atau dinilai oleh orang dewasa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan