Wow! Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan Telan Dana Rp 3,7 Triliun
Bendungan raksasa di Sumsel akan rampung pada akhir tahun 2024. Sumber foto: okuselatan.disway.id--
KORANRADARKAUR.ID - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tak lama lagi bakal mempunyai bendungan raksasa dengan anggaran fantastis.
Nantinya, infrastruktur ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat, khususnya yang berkaitan dengan perairan.
Bendungan raksasa di Sumsel ini berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan. Proyek tersebut bernama Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengatakan, tengah menggeber pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Aplikasi Tunaiku Menjadi Solusi Bagi Pengguna untuk Mengajukan Pinjaman Cepat Cair, Syaratnya Mudah
BACA JUGA:Segera Ajukan Pinjaman di Akulaku dengan Limit Rp 15 Juta, Bunga 1,5 Persen Perbulan, Ini Syaratnya
Bendungan dengan nilai proyek tembus Rp 3,7 triliun ini ditargetkan rampung pada akhir 2024.
Maih kata dia, bendungan pertama di Sumsel tersebut nantinya akan menambah pasokan air pada Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare (Ha).
"Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang cukup dan stabil dari bendungan ini," kata Endra.
Ia mengatakan, dikutip dari palpres.disway.id, saat ini progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji sebesar 50,13% dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2024.
BACA JUGA:SMK Ma'arif Kaur Harapkan Pembagian Kuota Lebih Adil, Ini Penjelasan Kepseknya
BACA JUGA:Stroberi Bisa Putihkan Kulit, Simak Cara Penggunaannya
Setelahnya kita akan segera lakukan pengisian waduk (impounding). Tujuan utama pembangunan bendungan ini ialah untuk menjaga kestabilan pasokan air pada D.I Komering di musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.
"Tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada musim kemarau, di mana debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas. Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar. Tetapi air tersebut juga membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran," terangnya.
D.I Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 Ha. Sementara saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 70 ribu Ha dan sisanya sekitar 54 ribu Ha masih bersifat tadah hujan.
"Kita harapkan nantinya akan bertambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 Ha dari Bendungan Tiga Dihaji ini," imbuhnya.