Bengkulu Kejar Target Nasional, Rembuk Stunting Hasilkan 5 Komitmen
HERY/RKa REMBUK STUNTING: Suasana rembuk stunting tingkat Provinsi Bengkulu di Ruang Pola Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis 29 Maret 2024.--
BENGKULU - Provinsi Bengkulu menargetkan angka prevalensi stunting di angka 14 persen pada tahun 2024.
Karenanya, melalui kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2024. Bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis 28 Maret 2024.
Dalam kegiatan ini telah disepakati 5 komitmen sebagai langkah poin strategis penurunan stunting di Bumi Rafflesia.
Rembuk stunting ini melibatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bengkulu, dinas teknis terkait tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta jajaran akademisi.
BACA JUGA:Di Kaur Ada 300 Koperasi, 50 Persen Tidak Aktif, Ini Jumlah Koperasi Aktif
Untuk diketahui, kasus stunting di Provinsi Bengkulu tahun 2024 berada dipersentase 20,2 persen.
Selain itu, data dari elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBBM) tahun 2023 berada pada angka 5,1 persen.
Mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang berada di angka 4,9 persen. Ini membuat kasus stunting di Provinsi Bengkulu juga harus mendapatkan perhatian serius.
"Ini merupakan rangkaian untuk memasukkan usulan dalam Musrembang RKPD 2025 mendatang. Di mana salah satu indikatornya terkait stunting," terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu Hj Yuliswani, SE, MM.
BACA JUGA:Polres Kaur Salurkan Bantuan Bibit Ayam Petelur Jenis Elba
Adapun lima komitmen bersama yang dihasilkan dalam kegiatan.
Pertama, menetapkan target percepatan penurunan stunting Provinsi Bengkulu berbasis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan Survei Kesehatan Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 13,5 persen.
Ini untuk mendukung pencapaian target nasional. Kedua, peningkatan dukungan anggaran dan kualitas intervensi layanan bagi setiap sasaran prioritas stunting sesuai dengan kewenangannya.
Ketiga, peningkatan kinerja kelembagaan TPPS melalui efektifitas koordinasi dan kinerja setiap bidang. Keempat, meningkatkan peran multi sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting.