Takjil dan Jajanan Spontan Ramadan di Bengkulu Selatan Dicek, Hasilnya Mengejutkan

PERIKSA : Seksi Farmalkes Dinkes Kabupaten BS dan BPOM melakukan pengawasan takjil dan jajanan spontan bulan Ramadan 1445 H, Senin 25 Maret 2024. ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) - Pemkab BS melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten BS bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu melakukan pengawasan takjil dan jajanan di bulan Ramadan 1445 H di BS.

Adapun, beberapa objek yang menjadi fokus pemeriksaan oleh tim tersebut yakni, mulai dari Pasar Ampera di Kelurahan Ketapang Besar Kecamatan Pasar Manna dan spot jajanan Simpang Rukis Manna Kabupaten BS.

Kadis Kesehatan Kabupaten BS Didi Ruslan, S.KM, M.Si saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa) membenarkan, hasil uji sampel yang dilakukan, takjil yang dijual di BS bebas zat berbahaya dan aman untuk dikonsumsi.

Menurut Didi, pengecekan takjil dilakukan untuk mewaspadai penggunaan zat kimia berbahaya yang mungkin saja digunakan oleh para oknum pedagang nakal.

Adapun, kandungan zat kimia makanan dan minuman disasar yakni boraks, formalin, rhodamin dan methanil.

BACA JUGA:Di Kaur, Bangunkan Sahur dengan Salawat dan Berzikir

BACA JUGA:MENGERIKAN! Predator Siswi dan Anak Bawah Umur Hantui Masyarakat BS, Polisi dan Dewan Minta Lakukan Ini

"Ya, kegiatan ini rutin setiap tahun kita laksanakan untuk mastikan kualitas takjil tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat, khususnya yang berpuasa," beber Didi.

Lebih lanjut Kadis, langkah awal pengawasan dan pemeriksaan terlebih dahulu menyurvei makanan dan minuman yang dijajakan oleh para pedagang.

Dalam kegiatan survei itu, pihaknya menyasar sejumlah olahan jajanan takjil yang mencurigakan dari tekstur dan warnanya yang mencolok.

"Setelah kita lihat agak mencolok warna dan teksturnya, maka itu kami jadikan sampel untuk diuji kandungan zatnya," terang Kadis.

Didi menegaskan, pada kegiatan pengecekan takjil kali ini, ada 36 jenis sampel olahan makanan yang diuji. Takjil itu diperiksa menggunakan alat uji BPOM yakni Food Security Kit dan Sanitary Kit.

"Nah karena kami kerja sama dengan BPOM, jadi pengujiannya dilakukan petugas BPOM langsung. Kami dari Dinkes hanya sebagai fasilitator," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan