Orang Pertama Sebarkan Islam di Palembang Bukan Bangsa Arab, Ternyata Pengaruh Ini

Benteng Kuto Besak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan merupakan peninggalan Kesultanan Palembang. -Sumber gambar: palpres.disway.id--

RADAR KAUR - Walau di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pernah berdiri kerajaan Hindu Budha besar, Sriwijaya. Agama Islam tetap menjadi kepercayaan mayoritas penduduk setempat.

Jika anda yang mengira orang pertama yang membawa ajaran Islam ke provinsi dengan ibukota Palembang itu adalah pedagang dari jazirah Arab, salah besar.

BACA JUGA:LAGI-LAGI! Tebing Batu Makan Korban Jiwa, Sopir Truk Angkut Pupuk Terjepit dan MD, Begini Kronologisnya

Melansir laman an-nur.ac.id, Kamis 14 Maret 2024. Sejarah masuknya Islam ke Sumatera Selatan dimulai pada abad ke-13, ketika para pedagang Muslim dari Gujarat, India mulai berdagang di wilayah ini.

Mereka membawa ajaran Islam dan menyebarkannya di kalangan masyarakat setempat.

Selain itu, para ulama dan sufi dari Persia, Arabia dan Gujerat juga turut serta dalam penyebaran agama Islam di Sumatera Selatan.

Pada abad ke-15, kerajaan Melayu yang berpusat di Pagaruyung Minangkabau mulai terpengaruh oleh agama Islam.

BACA JUGA:LAGI TREN! Lokasi Ini Tempat Ngabuburit Anak Muda di Kaur Jelang Buka Puasa

Raja-raja di sana mulai menerima dan menganut agama Islam, sehingga menyebarluaskan agama tersebut di kalangan rakyatnya.

Pada abad ke-17, kerajaan Melayu di Pagaruyung runtuh dan berdiri kerajaan-kerajaan Melayu Islam baru di selatan Sumatera, seperti Kerajaan Aceh, Kerajaan Johor dan Kerajaan Palembang.

Pada abad ke-18, kerajaan-kerajaan Melayu Islam ini berperan penting dalam menyebarluaskan agama Islam di selatan Sumatera.

BACA JUGA:Penyusunan RPJMD, Begini Langkah Dilakukan Bappeda dan Litbang Kaur

Mereka mengirimkan para ulama dan da’i untuk menyebarkan agama Islam di wilayah-wilayah yang belum terjangkau. Hal ini membawa dampak positif dalam perkembangan agama Islam di Sumatera Selatan.

Pada masa kolonial Belanda, agama Islam semakin menyebar di Sumatera Selatan. Belanda menganggap agama Islam sebagai ancaman terhadap pemerintahannya dan berusaha untuk memperlemah posisi agama tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan