Tradisi Sambut Ramadan, Warga Kaur Ramai “Ngenggawangan” di TPU

BINTUHAN- Menyambut ramadan 1445 H tahun 2024, masyarakat ramai mengunjungi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk untuk membersihkan semak belukar yang dalam bahasa lokal (Kaur,red) “ngenggawangan”.

Ini terlihat sejak hari Minggu 10 Maret dan Senin 11 Maret 2024, di seluruh titik TPU yang ada di Kabupaten Kaur banyak keluarga besar almarhum, almarhumah ramai berdatangan ke makan untuk ziarah.

Biasanya, mereka yang datang itu, melakukan ngenggawangan. Kegiatan itu sebuah pertanda, bahwa keluarga besar alhamarhum/orang yang sudah meninggal itu akan melakukan hajatan/berdoa dalam hal tertentu.

Bisa saja menyambut bulan puasa, atau pernikahan dan jenis hajat lainnya.   

BACA JUGA:Selama Puasa, Sekda Pemprov Bengkulu: ASN Harus Menerapkan Disiplin Kerja

BACA JUGA:Ramadan Waspadai Penyebaran Upal, Ini Lokasi Rawan Penyebarannya

“Ziarah ke makam saat akan memasuki ramadan itu sudah tradisi masyarakat Kabupaten Kaur. Para ziarah datang ke makam atau kuburan selain membersihkan makan juga membaca doa,” kata Toni (54) warga yang melakukan ziarah di TPU Desa Jambatan Dua Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, Senin 11 Maret 2024.

Dikatakannya, zirah ke makam ayah, ibu, anak maupun sanak kelurga yang telah meninggal dunia terlebih dahulu. Dalam ziarah memastikan makannya bersih, selain itu juga almarhum di bacakan doa.

Dengan harapan seluruh dosa almarhum bisa diampuni Allah SWT. 

Para peziarah dengan keluarganya berdoa dan membersihkan makan yang di ziarah. 

BACA JUGA:RAMADAN! Beginilah Kemeriahan di Dunia Pendidikan Eks Kaur Tengah

BACA JUGA:Rumah Makan di Seranjangan Terancam Longsor, Satu Sudah Roboh, Begini Tanggapan Kades

Ramainya peziarah mendatangi TPU untuk mengunjungi sanak kelurga, kakak, adik maupun orang tua yang telah meninggal dunia.

Tentu tradisi ziarah menjelang ramadan adalah turun temurun sejak zaman dahulu hingga saat ini.