Petani Kopi Sumringah, Simak Harga Terbarunya

IST/RKa ANGKUT: Petani kopi daerah pertanian Desa Ulak Lebar Kecamatan Muara Sahung bersiap membawa hasil pertanian ke toke, Selasa 23 Januari 2024.--

MUARA SAHUNG – Petani kopi kini sumeringah, karena harga beli biji kopi di tingkat petani terpantau mahal. Ini membuat petani di Kecamatan Muara Sahung senang. Sehingga kesulitan mereka selama belum panen tidak begitu dirasakan.

Febrian (30) warga Desa Pulau Panggung Kecamatan Luas petani kopi mengatakan, kini harga biji kopi berada di harga Rp 40.000 – Rp 43.000/Kilogram (Kg).

Dari sebelumnya di kisaran harga Rp 38 ribu/Kg. Hal ini cukup membuatnya sumringah. Sebab, tingginya harga beli membuatnya tak lagi kebingungan mencukupi kebutuhan hidup.

"Alhamdulillah. Meningkatnya harga beli tentu berdampak besar pada penghasilan kami. Selain tak lagi kebingungan mencukupi kebutuhan hidup. Sebagian hasil bisa ditabung," ungkap Febrian, Selasa 23 Januari 2024.

BACA JUGA:BABAK BARU! Tersangka Baznas Jilid II Segera Disidang, Apakah Akan Ditahan?

Terpisah, Sucipto (56) warga Desa Ulak Lebar Kecamatan Muara Sahung, toke kopi mengatakan, kenaikan harga beli kopi kering di tingkat petani dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya kondisi cuaca yang kurang bersahabat dengan tingginya intensitas hujan. 

"Karena cuaca ini membuat produksi kopi kering menjadi sulit. Petani kesulitan mengeringkan gabah sebelum digiling. Ini menjadi salah satu faktor harganya naik," ungkap Cipto. 

Diungkapkannya, faktor cuaca ikut dirasakan dampaknya. Kurang maksimalnya pengeringan buah kopi, lantaran kurangnya suplai sinar matahari. Membuatnya beberapa kali mendapatkan biji kopi kering berkualitas baik. Utamanya biji kopi yang masih dalam keadaan setengah basah.

"Karenanya harga tidak dipukul rata. Harga ditentukan berdasarkan kondisi biji kopi yang dijual," tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan