Pemprov Bengkulu Targetkan 100 Desa Tangguh Bencana di 2025
Pemerintah Provinsi Bengkulu bakal bentuk 100 Desa Tangguh Bencana di 2025--
BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan terbentuknya 100 Desa Tangguh Bencana di 2025. Lokasinya tersebar di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu. Ini diharapkan dapat memitigasi dan mengurangi risiko bencana alam ketika terjadi.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Dr. H Herwan Antoni, M.Kes, M.Si mengatakan, saat ini, pihaknya sedang melakukan persiapan pembentukan desa tanggap bencana di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu. Pihaknya menargetkan tahun ini terbentuk 10 desa/kelurahan tanggap bencana di masing-masing daerah.
"Kami sudah mempersiapkan setiap kabupaten/kota. Masing-masing 10 desa/kelurahan. Jadi secara total ada 100 desa tanggap bencana se-Provinsi Bengkulu. Ini juga ditarget dilakukan secara continue di setiap tahunnya" kata Herwan, Rabu 1 Januari 2025.
Lanjutnya, masyarakat desa tangguh bencana tentunya memiliki literasi yang baik. Terhadap pengelolaan risiko bencana serta mampu bertindak tepat dan cepat ketika terjadi bencana. Ini dengan memiliki pengetahuan tentang kebencanaan, hingga peralatan keselematan darurat saat terjadi bencana.
"Kami aka mempersiapkan desa tangguh bencana dengan memperkuat masyarakat dengan edukasi kebencanaan, kemudian mereka punya peralatan-peralatan serta didukung dengan peringatan dini. Kemudian juga bagaimana masyarakat punya respon cepat terhadap bencana," jelasnya.
BACA JUGA:Pemprov-KemenkunHAM Bengkulu Komitmen Perkuat Sinergi, Ini Tujuan yang Ingin Dicapai
BACA JUGA:Monev Inpres Nomor 2 Tahun 2021, Pemprov Bengkulu Komitmen Atasi Kemiskinan
Menurutnya, hal tersebut sangat diperlukan mengingat Bengkulu merupakan daerah rawan gempa, banjir dan longsor. Yang mana Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, sejak Januari hingga awal Desember 2024 telah terjadi gempa bumi sebanyak 1.438 kali di Bengkulu. Ini dengan magnitudo yang berbeda-beda.
"Gempa yang terjadi tersebut disebabkan karena Provinsi Bengkulu berada di zona subdaksi. Yang merupakan dua atau lebih lempeng tektonik saling bertumbukan. Sehingga salah satu lempengnya menyusup ke dalam perut bumi," jelasnya.
Tambahnya, pada 2024 ini Bengkulu juga mengalami bencana longsor beberapa kali di berbagai wilayah. Hal itu bahkan memutus jalur lintas nasional dari dan ke Kota Bengkulu-Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan. Lalu juga terjadi bencana longsor berulang yang memutuskan jalur lintas Kabupaten Rejang Lebong-Lebong.
Pada 2024, beberapa daerah di Bengkulu juga mengalami bencana banjir. Seperti pada 6 Juli 2024 sebanyak 24 lokasi di Kota Bengkulu terendam banjir.
Kemudian pada waktu yang sama Kabupaten Seluma juga dilanda banjir bandang yang mengakibatkan 79 rumah di Desa Cahaya Negeri dan 45 rumah di Desa Jenggalu yang terendam banjir.
"Dengan kondisi Bengkulu yang rawan bencana ini. Tentu dibutuhkan kesiapan masyarakatnya dalam melakukan antisipasi. Ini yang diharapkan tercapai lewat progam desa tanggap bencana ini," pungkasnya.*