Antisipasi Stunting, Dinkes Telah Menyalurkan 233 Unit Antropometri

IST/RKa SALURKAN: Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur menyalurkan Antropometri ke 16 Puskesmas se-Kabupaten Kaur, Kamis 27 Desember 2023.--

BINTUHAN- Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Serta sebagai langkah antsipasi stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur telah menyalurkan 233 unit Antropometri ke seluruh Puskesmas se-Kabupaten Kaur.

Alat tersebu berfungsi untuk dapat melakukan pemeriksaan ataupun pengukuran terhadap bayi yang baru lahir.

Tentunya dengan melakukan metode seperti ini, diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi di Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:DAK Pendidikan 2023 Kaur Tuntas, Ini Penjelasan Kadispenkbud

“Untuk alat Antropometri telah disalurkan ke Puskesmas. Nantinya Puskesmas akan menyalurkan ke Posyandu yang ada di wilayah masing-masing. Fugsi Antropometri untuk pengukuran berat badan dan tinggi bayi ini terbukti efektif untuk menekan kasus AKI dan stunting,” kata Plt Kadis Kesehatan Yasman, M.Pd melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Noptitin Arianti SKM, Kamis 28 Desember 2023.

Dikatakannya, melalui pembagian Antropometri pelayanan kesehatan terutama untuk ibu dan anak akan lebih maksimal. Mengingat selama ini, di beberapa Puskesmas dan Posyandu memang alat Antropometri belum tersedia.

Mudah-mudahan dengan adanya alat ini, pelayanan kesehatan akan lebih maksimal lagi.

Lanjutnya, tahun 2022 Dinkes Kabupaten Kaur mencatat ada 1 kasus kematian ibu dan 14 kasus kematian bayi. Sementara di tahun 2023, Dinkes Kabupaten Kaur mencatat sudah ada 1 kasus kematian ibu dan 5 kasus kematian bayi. Hal ini membuktikan bahwa, metode yang dilakukan oleh Dinkes cukup berhasil.

BACA JUGA:Adanya Alun - Alun, Inilah Kondisi Kota Bintuhan Terkini

Ditambahkannya, Dinkes Kabupaten Kaur terus melakukan sosialisasi di setiap Puskesmas. Kemudian peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas.

Pelatihan untuk, dokter spesialis kandungan juga terus dilakukan untuk lebih mengoptimalkan tenaga kesehatan terutama dokter kandungan.

Adapun, penyebab masih terjadinya kasus AKI di Kabupaten Kaur ini sendiri terjadi akibat pendarahan yang dialami sang ibu pada saat melakukan proses melahirkan. Sedangkan untuk bayi, itu disebabkan karena penyakit ispa yang sudah dideritanya semenjak lahir. (ujr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan