Korban Calo PPPK Guru Bertambah, 5 Guru Honorer Sudah Setor Uang Rp 40 Juta
Korban calo seleksi PPPK di Bengkulu Selatan kian bertambah-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Korban oknum calo yang menjanjikan akan meluluskan seleksi PPPK guru diBengkulu Selatan terus bertambah. Setelah sebelumnya ada 9 guru honorer di salah satu SMP yang mengaku sudah membayar uang muka masing-masing Rp 15 juta kepada oknum kepala sekolah.
Terbaru, ada pula 5 orang guru honorer lainnya yang mengaku telah menyetorkan uang masingmasing sebesar Rp 40 juta untuk jaminan kelulusan seleksi. Hal ini tentu semakin membuat resah masyarakat, terutama para guru honorer di Bengkulu Selatan yang berencana ingin mengikuti seleksi PPPK tahun ini.
Salah satu saksi yang meminta agar namanya dituliskan mengaku, adanya seleksi PPPK di Bengkulu Selatan beberapa tahun terakhir jadi ladang untuk oknum mencari keuntungan pribadi.
Yang paling mirisnya lagi, para oknum yang mengaku bisa menjamin kelulu san dalam seleksi PPKK tersebut ada yang berstatus ASN yang memiliki jabatan, dan ada pula yang berstatus non ASN.
Kejadian ini telah berlangsung sejak ada seleksi PPPK tahun 2022 lalu. Kemudian, saat ada kabar akan ada seleksi tahun ini, para oknum kembali muncul dengan tawaran yang semakin gila.
Padahal, sampai saat ini Pemkab Bengkulu Selatan belum mendapat kuota formasi PPPK guru. Bahkan, jadwal seleksi juga belum ada kepastian.
BACA JUGA:Dukung Gus Muhaimin Kembali Pimpin PKB, Ketua PKB Kaur Ungkap Alasannya
BACA JUGA:Sesuai dengan UU ASN 2023, Kontrak PPPK yang Mencapai Usia Ini Harus Diputus Pemerintah
Namun, tetap saja kesempatan ini dimanfaatkan oknum untuk meraup cuan dari perbuatan yang salah dan memanfaatkan para guru honorer.
“Rupanya sudah ada 5 guru honorer SD di Bengkulu Selatan yang setor uang Rp 40 juta per orang kepada oknum tersebut,” ungkapnya.
Saksi memastikan dan memberikan jaminan jika informasi yang ia sampaikan itu benarbenar ada. Bahkan, ada guru yang telah memberikan uang secara tunai kepada oknum sekitar Februari 2024 lalu.
“Kalau uangnya diberikan guru honorer itu kepada oknum orang dinas (OPD di Bengkulu Selatan, red). Ada yang ngaku sudah setor sejak bulan Februari dan Maret lalu,” jelasnya.
Para guru honorer ini banyak jadi korban karena memang oknum tersebut memiliki jabatan yang cukup penting di OPD yang ada di Bengkulu Selatan ini.
“Kalau yang setor uang Rp 40 juta itu tidak lagi melalui kepala sekolah, tapi langsung ke orang dinas,” cetusnya.