Malahayati, Wanita Nusantara Penakluk Penjajah Belanda
Malahayati wanita nusantara penakluk penjajah Belanda-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADRARKAUR.ID – Malahayati wanita nusantara penakluk penjajah Belanda di Aceh. Dirinya termasuk wanita hebat dan pejuang yang berani hingga bisa mengusir dan banyak membunuh pasukan tentara Belanda.
Dengan menggunakan senjata rencong yang dapat menewaskan salah satu pimpinan Belanda. Dirinya dibantu pasukan elit atau Inong Balee Aceh.
Mereka adalah pasukan wanita para janda yang suaminya mati karena berperang melawan Belanda. Dengan jumlah 2.000 janda atau prajurit wanita muslim yang disegani dunia pada kala itu.
Bahkan dirinya merupakan laksamana wanita pertama di dunia mendapat gelar pahlawan dari tanah Rencong. Selain itu, pahlawan Aceh yang terkenal ada Cut Nyak Dien dan Cut Nyak Meutia.
Malahayati merupakan pejuang dari kesultanan Aceh yang gagah berani melawan tentara Belanda saat berperang. Dirinya merupakan perempuan berdarah biru.
Dalam sejarah, wanita pemberani ini memegang jabatan terpenting di istana rahasia dan panglima protokol dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV. Dengan memimpin sebanyak 2.000 wanita merupakan para janda.
BACA JUGA:2 Kabupaten di Bengkulu Belum Serahkan SK DPRD Terpilih, Termasuk Kaur?
BACA JUGA:Sejarah dan Sederat Kuliner Khas Suku Besemah
Dikutip dari laman budaya.jogjaprov.go.id, keberaniannya berjuang hingga menghabisi nyawa Cornrlis de Houtman Belanda dalam pertempuran satu lawan satu.
Namun namanya tidak begitu populer seperti pahlawan terkenal seperti Cut Nyak Dien. Tapi ia tetap mendapat gelar seorang pahlawan yang sudah membela Bangsa Indonesia dari tangan penjajah.
Perlu diketahui, bahwa Malahayati merupakan keturanan dari Sultan. Orang tuanya Mahmud Syah merupakan seorang laksamana begitu juga dengan kakeknya juga seorang laksamana.
Perjuangannya dengan membentuk pasukan dengan armada Inong Bale. Ini dilakukannya guna memberikan semangat pada kaum perempuan yang sudah menjanda dapat membalas dendam atas kematian suami-suami mereka yang dilakukan oleh penjajah.
Sedang suaminya Malahayati terbunuh lantaran bertempur melawan Portugis. Bahkan kini ada bukti sejarah sisa pangkalan atau benteng Inong Balee masih ada di Teluk Kreung Raya.
Tempat tersebut menjadi tempat yang bersejarah Bangsa Indonesia dan bahkan ramai dikunjungi masyarakat Indonesia.