Misteri Suku Fore yang Memiliki Tradisi Aneh, Bisa Menjadi Kanibalisme

Berikut misteri dari Suku Fore yang memiliki tradisi aneh-sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID – Sejarah Rahasia Suku Fore, yang tinggal di pulau terpencil di Oceania, memiliki tradisi yang berbeda dan kontroversial.

Kanibalisme dilakukan oleh suku ini sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat dan menguburkan orang yang meninggal.

Suku Fore adalah suku yang ada di Papua Nugini yang mempraktikan kanibalisme sebagai ritual adatnya. Misalkan ada yang meninggal, tubuh manusia tersebut akan dikonsumsi oleh kerabatnya.

Kanibalisme merupakan seseorang yang memakan daging manusia, terutama untuk tujuan magis atau keagamaan, seperti yang dilakukan suku Fore satu ini.

Dulunya, suku ini menganggap sebagai tradisi biasa ternyata membawa malapetaka bagi suku ini. Beberapa cerita menyatakan bahwa anggota suku Fore mulai menderita penyakit aneh yang disebut kuru. 

Mengutip dari pagaralampos.disway.id, penyakit kuru adalah penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh prion, protein abnormal yang menyerang sel saraf.

BACA JUGA:Pelajar Merapat! Traveloka Beri Diskon Tiket 20 Persen, Simak Ketentuannya

BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan, Gusnan Optimis dan Percaya Diri Tanggapi Isu Miring dan Pencalonannya Rawan Digugat

Penyakit ini menular melalui konsumsi daging yang terkontaminasi atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. 

Penyakit ini menimbulkan gejala seperti menggigil, kehilangan keseimbangan, kesulitan berbicara dan akhirnya berujung pada kematian.

Seorang dokter Australia bernama Vincent Zigas menjadi yang pertama kali menemukan adanya penyakit kuru pada suku Fore ini. 

Untuk mempelajari budaya kanibalisme suku ini. Mereka menemukan bahwa perempuan dan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit kuru daripada laki-laki.

Hal ini karena perempuan dan anak-anak sering memakan dan mendapatkan bagian organ tubuh seperti otak, hati dan ginjal dari mayat yang dimakan, sedangkan laki-laki cenderung memakan bagian otot. 

Dengan kejadia tersebut, ahli biokimia Amerika Carleton Gajdusek, berhasil mengisolasi prion penyebab kuru dari otak penderita. Ia juga berhasil menularkan penyakit kuru tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan