Pemekaran Provinsi Baru, Curup Digadang - Gadang Jadi Calon Ibukota, 4 Hal yang Harus diketahui!

2. Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam yang Melimpah

Wilayah Lembah Pesisir memiliki potensi ekonomi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, sehingga layak menjadi bagian dari provinsi baru. 

Misalnya, Mukomuko dan Bengkulu Utara memiliki banyak kebun kelapa sawit dan karet, Lebong memiliki potensi tambang emas dan sumber daya mineral lainnya dan Rejang Lebong dan Kepahiang terkenal dengan hasil pertanian dan hortikultura, seperti kopi dan sayuran. 

Diharapkan pembentukan provinsi baru ini akan meningkatkan manajemen dan pemanfaatan sumber daya alam, memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi wilayah atau daerah.

BACA JUGA:MERINDING! Inilah 5 Suku Terkuat Ada di Indonesia

BACA JUGA:Tahap Akhir Pembangunan Jalan Tol Baleno Jambi, Seksi 3 Mengalami Progres 93,36 Persen

3. Curup Sebagai Calon Ibu Kota: Pusat Pertumbuhan dan Pengembangan

Curup yang diusulkan sebagai ibu kota Provinsi baru Lembah Pesisir, memiliki banyak keunggulan yang strategis. Dengan lokasinya di Kabupaten Rejang Lebong, yang memiliki ases yang baik ke berbagai wilayah di Bengkulu.

Curup dikenal juga sebagai pusat pendidikan dan budaya dengan banyak perguruan tinggi dan lembaga pendidikan. 

Infrastruktur Curup sudah cukup untuk mendukung peran sebagai ibu kota provinsi baru dengan jaringan jalan yang baik, fasilitas kesehatan, dan layanan publik lainnya.

Dengan menjadi ibu kota baru, Curup akan menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya.

4. Dukungan dan Tantangan dalam Proses Pemekaran

Banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, mendukung pemekaran Provinsi Lembah Pesisir.

Namun, ada beberapa masalah dalam proses pemekaran ini. Langkah penting yang harus dilalui adalah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Selain itu, pembentukan provinsi baru membutuhkan persiapan komprehensif, terutama terkait dengan cara membagi aset, anggaran dan sumber daya manusia.