Usut Tuntas Laporan Masyarakat Tentang PT ABS, Kejari BS Sudah Panggil 5 Orang, Siapa Terkait?

PJU Kejari BS saat sedang menjelaskan mengenai laporan tentang PT ABS-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Pasca adanya laporan terkait persoalan yang ada di PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) sejak beberapa waktu lalu, hingga kini terus diusut oleh pihak Kejari BS.

Bahkan, dalam pengusutan laporan dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh PT ABS. Kejari BS telah memintai klasifikasi setidaknya ada 5 orang yang berkaitan dengan laporan tersebut.

Pemanggilan dan klarifikasi 5 orang tersebut tidak lain mengenai tidak lain untuk membuktikan laporan yang masuk. Selain itu, juga bentuk diduga persoalan ini dapat perhatian khusus dari pihak Jaksa.

Kajari BS Nurul Hidayah, SH, MH melalui Kasi Pidsus Dafit Riadi, SH membenarkan, sampai saat ini jaksa masih mengumpulkan informasi keterangan awal atas dugaan tindak pidana PT ABS.

Mengingat, sambung Dafit, sampai sejauh ini pihaknya masih belum bisa memastikan apakah persoalan PT yang beroperasi di bidang perkebunan kelapa sawit ini, ada unsur pidana atau tidak.

"Kita belum bisa pastikan apakah di perkara PT ABS itu ada tindak pidana atau belum," beber Dafit.

BACA JUGA:KB RGP Lepas Rindu dengan Gusril Pausi

BACA JUGA:Khodam Pendamping Bisa Menyerang Tuannya Sendiri, Lakukan Hal Ini

Kasi melanjutkan, ecara umum laporan masyarakat tersebut diungkapkan Dafit, ada lahan masyarakat yang diklaim secara sepihak oleh PT ABS.

Bukan hanya itu, ada pula laporan masyarakat soal PT ABS yang mengelola lahan diluar dari izin yang dimiliki oleh PT ABS tersebut.

"Sudah ada pihak-pihak yang kita mintai keterangan. Macam-macam lah ngak bisa kita jelaskan karena masih tertutup. Sudah lebih dari lima orang kita klarifikasi," tegasnya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Holman, SE menilai, persoalan PT ABS tersebut harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya.

Menurutnya, permasalahan tersebut memicu konflik antara masyarakat dan PT ABS dan akhirnya akan menimbulkan korban jiwa di kemudian hari.

"Kalau harapan kita tentu tidak ada konflik. Coba tarik ke belakangan lagi bagaimana permasalahannya. Kami siap jadi penengah," tegas Holman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan