WASPADA! Pupuk NPK Palsu Kini Sudah Beredar

IST/RKa PUPUK: Polda Sumatera Barat saat rilis pupuk NPK palsu. --

RADAR KAUR - Masyarakat petani di Bengkulu khususnya di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) dan Kabupaten Kaur. Pasalnya ada pupuk palsu merek NPK 16.16.16 dan sudah beredar di masyarakat di Desa Watuagung Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas. 

Bahkan pupuk NPK palsu 100 persen berbahan kapur. Kini pihak yang berwajib sudah mengamankan pupuk palsu. Ini sangat merugikan petani. Pasalnya selain membahayakan tanaman juga harganya cukup mahal. 

Dikutip dari laman detikcom, pupuk palsu NPK yang lagi viral melalui pemeriksaan Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Yogyakarta. Hasilnya, pupuk palsu itu 100 persen terbuat dari kapur.

"Ketika dicek mutiara NPK 16.16.16 ternyata nilainya jauh sekali dari kriteria mutu pupuk NPK. Disini N kandungannya kecil sekali, hanya di bawah 2 persen, P hanya 0,02 persen dan K 0,04 persen," kata Kepala BPSIP Yogyakarta, Widada yang hadir dalam jumpa pers di Mapolresta Banyumas, Jumat (8/12/2023).

Dikatakan, dari hasil cek kesimpulannya sementara. Pupuk itu terbuat dari 100 persen kapur. Karena CACO3 lebih dari 104 persen. Masyarakat harus waspada ketika membeli pupuk dan bisa berimbas pada tanaman tentu sangat merugikan. 

"Bila puluk palsu memakai bahan kapur akan merusak tanaman dan merusak tanah," katanya. 

Adapun perbedaan pupuk NPK yang asli dengan palsu, keduanya bisa dilihat secara kasatmata. Tapi ini bukan jaminan, ada butiran dan berwarna.

Kemudian kita pegang dan dihancurkan, ada seperti tanah yang bahan dasarnya dari batuan kapur, tidak mudah untuk larut. Kalau NPK yang murni cepat sekali larut di dalam air," ungkapnya.

Dalam membedakan mesti melalui proses uji di laboratorium. Perbedaan warna juga tidak bisa menjadi jaminan apakah pupuk itu asli atau palsu.

"Untuk membedakan asli atau palsu harus proses uji di laboratorium," sampainya. 

Terpisah, Ketua Koptan suka maju hamparan padang lacaan warga Desa Tanjung Kemuning 2 Kecamatan Tanjung Kemuning Jumarpin mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan pupuk palsu yang digunakan Koptan. 

"Kami membeli pupuk dari kios pertanian yang sudah ditunjuk oleh Dinas Pertanian Kaur dan aman dikonsumsi untuk tanaman karena asli dan tidak palsu," sebutnya. (**/man)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan