Sosok yang Mengetik Naskah Proklamasi, Ini Kisah dan Penghargaan Diterimanya

Sosok yang mengetik naskah proklamasi.-Sumber foto: nasional.kompas.com-

Karena pemberitaan korannya, Sayuti dan SK Trimurti juga sering keluar masuk penjara. Koran Pesat dibredel dan SK Trimurti dan Sayuti ditangkap oleh Jepang selama penjajahan. 

Dikutip dari nasional.kompas.com, Sayuti terdaftar sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjelang kemerdekaan.

BACA JUGA:Tangan Dingin Indra Sjafri, Jadikan Welber Jardim Pemain Handal Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 Tahun 2024

BACA JUGA:Parfum Essence De Blanc Bikin Kesan Segar, Hangat dan Pahit

Sayuti Melik, Chaerul Saleh, Sukarni, Wikana dan pemuda lain berencana membawa Soekarno-Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia segera setelah mendengar berita bahwa Jepang kalah dari Sekutu pada 16 Agustus 1945. 

Hingga akhirnya, Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok dan diminta bertindak sebelum terlambat.

Soekarno-Hatta memenuhi tuntutan ini. Naskah proklamasi disusun di rumah Laksamana Muda Maeda. 

Sayuti menyarankan agar Soekarno-Hatta menandatangani naskah proklamasi setelah naskah proklamasi selesai dibuat.

Dia kemudian mengetik dan mengubah naskah tersebut yang sebelumnya berbunyi "Wakil-wakil bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia". 

Setelah kemerdekaan, Sayuti menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Sayuti juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Perwakilan Rakyat-Gotong Royong (DPR-GR). 

Namun, dia menolak ketika MPRS mengangkat Soekarno menjadi presiden seumur hidup.

Sayuti bergabung dengan Golkar pada masa Orde Baru dan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1971 dan 1977. 

Presiden Soekarno memberi Sayuti Bintang Mahaputra Tingkat V pada tahun 1961 dan Bintang Mahaputra Adipradana II pada tahun 1973. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan