Produktivitas Sawit Masih Rendah, Ini Jumlah DBH Sawit Bengkulu

Teks foto : Kelapa sawit yang mulai berbuah milik petani Kabupaten Kaur.--

RADAR KAUR - Dana Bagi Hasil (DBH) sawit tahun 2023 untuk Provinsi Bengkulu Rp 106 Miliar (M) dari dana tersebut untuk Kabupaten Kaur Rp 7,8 M. Dengan jumlah DBH untuk Provinsi Bengkulu 106 M, maka Pemerintah harus mengevaluasi sawit yang ada di Provinsi Bengkulu.

Yang harus di evaluasi mulai dari penyediaan bibit unggul, pupuk yang mencukupi serta pendampingan terhadap petani sawit.  

Adapun alokasi pengelolaan DBH Sawit sesuai dengan rincian Permenkeu Nomor 91 Tahun 2023, DBH sawit sesuai dengan hasil produktivitas sawit di Provinsi Bengkulu.

Dikutip dari artikel sawitindonesia.com dengan judul Provinsi Bnegkulu dan BPKD Membahas Alokasi Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit Tahun 2023’.

Dalam artikel dijelaskan dalam pembahasan DBH Sawit yang dikemas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Perwakilan DJPb Bengkulu, Kantor Pertanahan Provinsi Bengkulu, Kepala BPKD Provinsi dan Kabupaten dan kota, PUPR serta Dinas Perkebunan se-Provinsi Bengkulu. 

Di mana dana penggunaan DBH sawit untuk membiayai kegiatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan. Selain itu, digunakan untuk pendataan perkebunan sawit rakyat, penyusunan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan. Pembinaan dan pendampingan untuk sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oli.

Terpisah pakar pertanian bengkulu, Prof Zainal Muktamar dalam artikel elaeis.co dengan judul “Tiga Faktor Ini Diperlukan Untuk Mendongkrak Produksi Kelapa Sawit Di Bengkulu”.

Mengatakan produktivitas atau hasil kelapa sawit petani sawit di Provinsi Bengkulu terbilang masih rendah. Yang mana rata-rata dalam 1 hektare hanya menghasilkan 500 Kilo Gram (Kg)- 1 ton.

Dengan kondisi yang ada maka perlu adanya penanganan serius sehingga petani sawit di Provinsi Bengkulu bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Sedikitnya produktivitas kelapa sawit petani sawit di Provinsi Bengkulu ada beberapa faktor, pertama kurangnya pendampingan bagi petani, pupuk yang tidak memadai dan keterbatasan bibit unggul.

Agar produktivitas kelapa sawit bisa lebih maksimal maka perlu upaya kolaboratif. Dukungan teknis serta peningkatan akses terhadap bibit unggul serta pupuk menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas sawit di Bengkulu, tentu hal itu sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk peningkatan kesejahteraan petani maka pemerintah harus peka dengan kondisi petani sawit yang ada di Provinsi Bengkulu, karena apabila dibandingkan dengan Provinsi lain, hasil atau produktivitas kepala sawit cukup melimpah, hal itu bisa dilakukan dengan catatan memiliki bibit unggul serta pupuk yang cukup. (*/ujr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan