8,4 Juta Warga Indonesia Pengangguran, Loker Palsu Gentayangan, Kenali Ciri-Cirinya yuk

Ilustrasi --

KORANRADARKAUR.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat  bahwa jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2022 mencapai 8,4 juta jiwa. Loker palsu bergentayangan

Tingginya angka pengangguran ini berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Pada September 2022 jumlah orang miskin mencapai 14,38 juta jiwa. Angka ini meningkat jika dibandingkan Maret 2022 yang hanya 11 juta jiwa.

Di tengah sulitnya mencari kerja, dan tingginya angka kemiskinan di Indonesia ini. Masih banyak ditemukan masyarakat yang buruk perilaku. Salah satu, ciri-ciri mereka yang melakukan penipuan pencarian kerja dengan beberapa modus. 

Lowongan kerja (Loker) palsu umumnya disebarkan melalui sosial media seperti instagram, twitter, group whatsapp, facebook hingga aplikasi pencarian kerja.

BACA JUGA:PT Telkom Buka Loker Tamatan SMA SMK D3 dan S1, Segera Ajukan Lamaran Anda

BACA JUGA:Coca Cola Indonesia Buka Lowongan Kerja Untuk Lulusan D3, Diutamakan yang Berpengalaman

“Beberapa jumlah tanda yang harus di perhatikan oleh pencari kerja. Jika terhadap dalam Loker menawarkan gaji yang cukup tinggi atau diatas UMR. Dengan kerja yang terbilang tidak terlalu sulit. Hendaknya menarih curiga dan kemudian melakukan riset terlebih dahulu. Agar tidak menjadi korban penipuan,"  kata CEO  Investigation Agency, Aman Sentosa.

Selain itu, sambungnya jika Loker tersebut tidak mensyaratkan pengalaman dan skill. Bahkan syarat pendidikannya rendah.

Maka informasi Loker itu Hendaknya dicurigai. Umumnya, informasi Loker yang benar-benar asli itu tertera kualifikasi dan syarat serta website perusahaan. 

"Selain itu, mengetahui apakah informasi Loker itu palsu atau bukan pencarian kerja juga harus hendaknya memperhatikan rekam jejak perusahaan tersebut," sebutnya.

BACA JUGA:MUI Buka Lowongan Bagi Lulusan D3 Semua Jurusan, Lamaran Paling Lambat 5 Juli

Lanjutnya, bila mana informasi Loker mengatasnamakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Para pencari kerja hendaknya selektif misalnya mengecek langsung di website perusahaan atau instansi yang dimaksud. 

Karena setiap Loker yang ditawarkan oleh instansi atau perusahaan BUMN sudah pasti tertera di website mereka masing-masing. Selain itu para pencari kerja juga bisa mengecek sosial medianya.

"Para pencarian kerja harus benar-benar hati-hati dalam mencari kerja. Sebelum memutuskan melamar kerja disuatu perusahaan atau instansi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan