10.000 Tentara Houthi Berbaris Mengular Masuk Perbatasan Israel

RIBUAN : Ribuan Pasukan Houthi Mulai Bergerak ke Perbatasan Israel.--

RADAR KAUR – 10 ribu tentara Houthi Ansarullah Yaman, mulai bergerak ke perbatasan Israel untuk membantu sebagai solidaritas terhadap Palestina. Setelah mendapat izin melintas dari Arab Saudi.

Hal tersebut terungkap lewat sebuah video yang tersebar di media sosial menunjukan para pasukan Houthi tersebut sedang berbaris, berjalan kaki di wilayah Yaman Utara sejauh 1.600 Kilo Meter (Km). 

Dalam sebuah video yang dirilis oleh gerakan Houthi Yaman, seperti dikutip disway.id, mereka terlihat begitu semangat untuk memberikan dukungan kepada militan Palestina. Mereka berjalan sambil mengibarkan bendera Palestina dan Yaman. Sebagaimana diketahui, pasukan Houthi berada di barisan pendukung Hamas.

Mereka juga telah mengeluarkan ancaman baru terhadap Israel dan kapal perang Amerika Serikat ketika ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut. Sebagai informasi, pasukan Houthi adalah gerakan Islam politik-bersenjata yang muncul dari Sa'dah di Yaman utara pada 1990-an. 

Pada konflik Israel-Palestina beberapa waktu ini, Pasukan Houthi juga menunjukan bentuk nyata solidaritas dengan menyita kapal kargo milik Israel yang melintas di Laut Merah pada Minggu 19 November 2023. 

Semua kapal milik Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi target yang sah kata kelompok Houthi.

“Kami tak kan benarkan bendera Israel berkibar di Laut Merah,” tambahnya. 

Disebutkan pada kapal kargo tersebut terdapat 52 awak kapal yang ikut disandera dan di antaranya memiliki beragam kewarganegaraan termasuk Bulgaria, Filipina, Meksiko dan Ukraina. Namun, tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut. 

Sekelompok Houthi mengatakan mereka memperlakukan para awak kapal sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini diperlihatkan oleh Jendera Houthi Ansarullah Yaman, yaitu Ali Al Moskhi mengunjungi awak kapal yang ditahan. 

Pada momen tersebut, Ali Al Moskhi memperlihatkan bagaimana perlakukan umat Islam dalam menahan awal kapal tersebut dengan manusiawi dan bahkan mengatakan selamat datang ke Yaman. 

Hal tersebut tentunya berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh Israel kepada para tahanan Palestina. 

“Kami menganggap semua anak kapal sebagai orang Yaman. Apa saja yang Anda mau, kami akan sediakan. Anda boleh menganggap Yaman seperti negara Anda sendiri,” ujar Ali Al Moskhi.

Perlakukan tersebut tentunya berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh Israel kepada para tahanan Palestina. (cw2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan