Revitalisasi Tebat Gelumpai Jadi Sorotan, Ada Apa ya?

ROHIDI/RKa -- TERGENANG : Tampak Jalan Desa Batu Lambang Kecamatan Pasar Manna tepatnya depan proyek Tebat Gelumpai tergenang air, Kamis (30/11).--

BENGKULU SELATAN (BS) - Untuk kesekian kalinya masyarakat mengeluhkan proyek revitalisasi Tebat Gelumpai Kecamatan Pasar Manna Kabupaten BS. Kali ini, masyarakat mengeluhkan akses jalan di depan proyek tersebut yang tergenang air dan banjir.

Sehingga, sering menyebabkan kemacetan dan mengganggu arus lalulintas. Genangan air ini diduga kuat dampak dari kurangnya perencanaan dalam revitalisasi yang dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sumatera (BWS) VII Bengkulu yang belum tuntas itu.

Ahmad (30) salah seorang pengguna jalan warga Kecamatan Manna mengungkap, genangan air di jalan Batu Lambang harus diatasi oleh pemerintah atau kontraktor yang mengerjakan proyek Tebat Gelumpai.

Sebab, sudah jelas jika genangan air tersebut dikarenakan dampak pembangunan Tebat Gelumpai yang kurangnya perencanaan. Sehingga, air tidak mengalir dengan baik dan menggenangi jalan umum.

"Memang terkesan sepele. Tapi jangan dianggap sepele. Sebab, akibat genangan air yang memenuhi sebagian badan jalan, membuat arus lalulintas macet dan jalan jadi licin. Bahkan, dampak besarnya rumah warga yang ada di bawah jalan," keluhnya.

Senada disampaikan warga lainnya, Herman (47) warga Pasar Manna menyebutkan, jika dampak sekecil apapun dari proyek wajib diperhatikan dan ditangani.

Seperti halnya genangan air di jalan Batu Lambang. Herman menilai ada pembiaran dari pemerintah dan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Padahal, jelas-jelas jika genangan air tersebut menganggu aktivitas masyarakat.

"Kan jelas, saat hujan sedikit saja pasti air menggenangi jalan di depan proyek Tebat Gelumpai itu. Sudah jelas, jika dalam pengerjaan bangunan itu mereka tidak maksimal. Seharusnya, dibuatkan saluran pembuangan air agar tindak menggenangi badan jalan," kesalnya.

Sementara itu, baik BWS Sumatera VII Bengkulu maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten BS belum mau berkomentar terkait masalah tersebut. (roh)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan