Soal Pemerintah Pusat Berencana Bangun Bandara di Bengkulu Selatan, Bupati Akui Hal Berikut
ROHIDI/RKa JELASKAN: Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM saat menjelaskan mengenai rencana pendirian bandara di Kabupaten BS, baru-baru ini.--
BENGKULU SELATAN (BS) - Pasca adanya wacana pemerintah pusat yang disampaikan Waka MPR RI H Yandri Susanto, bahwa akan mendirikan sebuah bandara di Kabupaten BS.
Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM mengaku, menyambut baik wacana pembangunan bandara perintis di Bumi Sekundang Setungguan.
Bahkan, Gusnan memiliki harapan besar terkait rencana tersebut agar dapat segera terwujud dan dapat dinikmati masyarakat luas.
Gusnan menyampaikan, rencana pembangunan bandara perintis yang disampaikan Waka MPR RI itu menjadi angin segar bagi warga di Kabupaten BS dan sekitarnya.
BACA JUGA:35 Siswa SMA Bakal Berkompetisi OSN di Provinsi, Ini Asal Sekolah Juara
Pasalnya, Yandri yang merupakan putra asli Kecamatan Kedurang BS merupakan tokoh nasional yang memiliki pengaruh besar bagi pembangunan daerah.
"Saya yakin ini bisa terwujud, karena sosok Pak Yandri sebagai pejabat negara memiliki jaringan dan pengaruh yang besar untuk pembangunan daerah," ungkap Gusnan.
Lebih lanjut, Gusnan juga menyampaikan rencana pembangunan bandara perintis akan dibangun di wilayah Kecamatan Kedurang adalah hal yang baik.
BACA JUGA:Siapkan Kenaikan dan Kelulusan, Ini yang Dilakukan Sekolah PKLK
Sebab, keberadaan bandara memang sangatlah dibutuhkan di BS. Hal tersebut berbarengan dengan melihat kebutuhan masyarakat akan transportasi udara.
"Kalau bandara perintis dibangun di Kecamatan Kedurang tidak ada masalah. Kami sangat mendukung sekali dan menyambut baik rencana tersebut," sampai Bupati.
Gusnan melanjutkan, dengan adanya bandara perintis di BS nantinya akan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah.
Sebab, salah satu minat investor juga melihat dari adanya transportasi yang memudahkan mobilisasi, salah satunya adalah keberadaan bandara.
"Tentunya kami akan terus mendorong rencana pembangunan bandara di Bengkulu Selatan. Semoga dapat segera terealisasikan," demikian Gusnan.