Ortu Keluhkan Aturan SD di Kaur Utara, Apakah Benar? Kabid Dikdas: Sebutkan Nama Sekolahnya

Reporter: Bahman Hadi |

Editor: Dedi Julizar |

Minggu , 14 Apr 2024 - 21:12

Orangtua menyampaikan rincian membayar persyaratan masuk sekolah melalui pesan messenger.Foto: IST/RKa--

ortu keluhkan aturan sd di kaur utara, apakah benar? kabid dikdas: sebutkan nama sekolahnya                            kaur utara – ada orang tua salah satu sd di wilayah kaur utara mengeluhkan aturan di sekolah anaknya. keluhan orang tua (ortu) murid ini diantaranya tentang sanksi jika tidak gotong royong (goro) dan sumbangan pembangunan water closet (wc).
ortu harus membayar denda rp 100 ribu jika tidak mengikuti goro. versi ortu yang menyembunyikan identitasnya ini pihak sekolah sudah meminta uang sumbangan untuk fasilitas sekolah pembangunan wc.
uang iuran diwajibkan bayar sebelum lebaran idul fitri 1445 hijriah (h) lalu. selain itu, tanggal 21 april 2024 mendatang diwajibkan goro membangun wc.
versinya, selaku orangtua merasa keberatan atas permintaan pihak sekolah itu. penjelasannya dalam tulisan, jika tidak mau hadir goro pembangunan wc akan dikenakan denda.
baca juga:lonjakan arus balik meningkat, ini kondisi bandara bengkulu
baca juga:talang padang bangun drainase, begini manfaatnya kata kades
selain itu, juga harus bayar rp 15 ribu untuk pembuatan kartu anggota pramuka.
“kami akan mendapat denda bila tidak ikut goro dan apakah anak kelasku sudah wajib ikut anggota pramuka sehingga harus bayar rp 15 ribu,”? tulisn melalui pesan melalui messenger.
diakuinya, anaknya baru masuk salah satu sd di wilayah kaur utara sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar rp 1.035.000.
dengan rincian pembelian baju batik rp 200.000, baju rumpi rp 100.000, baju olahraga rp 180.000, baju muslim rp 220.000. selanjutnya, meja kursi rp 250.000, sampul rapor rp 60.000 dan fas foto rp 25.000.
baca juga:5 negera dengan umat islam paling sedikit, jumlah sangat mengejutkan
baca juga:sinar jaya telah salurkan blt dd, begini pesan kades dan camat ke kpm
“rincian diatas merupakan persyaratan masuk sekolah,” ungkap melalui tulisan.
terpisah, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (dispendikbud) kaur sumari, s.pd, m.pd melalui kabid dikdas rigunawanto, se saat dihubungi mengatakan, diminta dengan orang tua sebutkan nama sekolahnya.
jangan sembunyi-sembunyi yang terkesan tidak jelas atau abal-abal. jika itu benarkan sampaikan dengan jelas dan gamblang, jangan menutup – nutupi identitas diri. 
“kami minta dengan orang tua yang mengeluhkan pihak sekolah yang meminta sumbangan dan sanksi tersebut harus jelas. sebutkan nama sekolahnya jangan disembunyikan,” tegasnya.
baca juga:2 pantai di kaur dilarang berenang, simak alasannya
baca juga:2.415 napi terima remisi, 15 orang dinyatakan bebas
tambahnya, bila terbukti pihak sekolah memberatkan orang tua atas permintaan sumbangan sanksi tersebut, pihak disepndikbud akan segera melakukan pemanggilan pihak sekolah.
dengan demikian, maka persoalan yang memberatkan dan menjadi keluhan orang tua dapat diatasi.
“kami ingin kepastian, jangan hanya menyampaikan keberatan tapi tidak ada memberikan data. bisa saja itu kebohongan, menyebarkan fitnah. jika benar, sampai data yang jelas. tundukan identitas diri, supaya kami bisa mengurai persoalan itu. kami akan segera memanggil pihak sekolah yang memberikan aturan yang memberatkan orang tua. namun kami minta sekolah yang mana melakukan aturan demikian,” tegasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Senin 15 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan