Diagnosa Pembelajaran, MTsN 1 Kaur Divisitasi
FENTY/RKa -- MONITORING: MTsN 1 Kaur saat dilakukan monitoring dalam Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), Kamis (23/11).--
BINTUHAN - Dalam rangka menindaklanjuti hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) yang telah dilakukan oleh siswa. MTsN 1 Kaur menerima kunjungan visitasi dari tim instruktur AKMI.
Dalam kegiatan visitasi, dilakukan berbagai aspek, seperti Implementasi kurikulum, Pembelajaran berbasis literasi, pemanfaatan teknologi informasi, pembinaan dan pengembangan guru, serta pembinaan dan pengembangan siswa.
Kepala MTsN 1 Kaur M. Yusuf Azis, M.Pd mengatakan, tujuan dari visitasi ini untuk mengetahui sejauh mana sekolahnya telah melaksanakan tindak lanjut hasil AKMI 2023. AKMI adalah penilaian kompetensi dasar yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk seluruh madrasah di Indonesia.
"Benar, kami mendapatkan kunjungan visitasi dari instruktur AKMI 2023. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana sekolah kami melakukan tindak lanjut hasil AKMI," ungkapnya.
Dia menambahkan, salah satu tugas instruktur visitasi adalah menggali informasi dari kepala madrasah dan guru terkait pelaksanaan tindak lanjut hasil AKMI dan menjelaskan ke sekolahnya, terkait tujuan diselenggarakan AKMI.
Agar lebih paham hakikat diselengarakan AKMI beserta tindak lanjutnya. Dari hasil AKMI yang diperoleh peserta didik, digunakan guru dan madrasah untuk menjadi diagnosa perbaikan pembelajaran dalam penguatan kompetensi numerasi, literasi, sains dan sosial budaya.
Tindak lanjut dari hasil AKMI ini juga diadakannya bimbingan teknis untuk guru bimtek, dengan harapan bisa mengevaluasi hasil AKMI yang sudah dilaksanakan. Serta dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan guru, serta siswa terutama dalam hal literasi, serta menjadi siswa yang aktif, kreatif, kritis, dan inovatif.
Dengan pembiasaan berliterasi sejak dini secara berkesinambungan, dengan guru sebagai role model menggunakan metode student center. Sehingga siswa bisa aktif dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya guru saja yang aktif.
Asesmen yang telah dilakukan siswanya sebagai penilaian yang komperensif untuk diagnosa kelebihan dan kelemahan siswa. Serta memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa, sebagai dasar untuk membuat program rancangan pembelajaran.
"Dengan adanya tindak lanjut AKMI, sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi diri dan sekolah kami. Selain itu, kami juga perlu melakukan evaluasi secara berkala untuk melihat efektivitas dari tindak lanjut yang telah dilakukan ini," ujarnya.(fps)