6 Kursi DPRD Kaur Dapil Maje Nasal Sudah Terisi, Inilah Nama – nama Parpolnya
Ilustrasi rebutan kursi DPRD Kaur Dapil Maje Nasal.--
MAJE - Saat ini taksiran 6 kursi di daerah pilih (Dapil) dua Kecamatan Maje dan Nasal sudah bisa diketahui arahnya, walau tidak secara pasti. Ini diperkirakan dari tarik ulur dukungan dan arus politik udah mendekati batas akhir menjelang hari pencoblosan.
Sehingga kini sudah bisa diperkirakan partai politik (Parpol) yang masuk enam besar. Tapi perlu dipahami, yang masuk dalam lingkaran 10 besar dengan waktu tersisa terus saling kerjar mencari dukungan (lihat grafis,red). Dari analisa, dari lima incumbent (Burman, Tri Putra Wahyuni, Surono, Reki Bonizar, Z. Muslih,S.Pd) Dapil II.
BACA JUGA:2 Rumah dan 1 Bengkel Digusur Pakai Ekskavator Disetujui Pemiliknya, Ternyata Ini Alasannya
Berdasarkan analisa sementara, hanya dua berpeluang akan terpilih kembali. Bahkan yang berada pada titik nyaman hanya satu orang saja. Jika analisa ini nantinya benar, maka anggota DPRD Dapil II akan didominasi wajah baru.
Tapi jika beredoman dari analisa masyarakat arus bawah, akan ada empat versi yang telah masuk dalam 10 besar. Hal ini disampaikan dengan beberapa alasan diantara, analisis kekuatan/kekompakan penggerakan massa keluarga, pergerakan tim sukses , ikatan emosional dan kepentingan lainnya. Tapi dari semua perkiraan itu tidak akan jauh berbeda, hanya nomor urut Parpol yang saat ini masih terus berubah - ubah.
Tapi yang akan menduduki jabatan anggota DPRD dari Dapil II Parpol yang masuk 10 besar. Hanya saja saling gesek dalam perebuatan massa, sehingga berpengaruh dalam urutan satu sampai enam.
Hermansyah (37) tokoh muda Desa Wayhawang Kecamatan Maje menyampaikan, kalau saat ini memang perkiraan 10 besar Parpol di Dapil II sudah ada. Hanya saja dia tidak berani siapa yang menduduki suara terbanyak dalam Parpol yang masuk lingkup 10 besar itu. Dia juga membenarkan, bahwa dari 10 besar itu berpeluang ada pergesaran nomor rangkingnya.
“Kalau 10 besar Parpol di Dapil II ini sudah bisa digambarkan. Hanya saja siapa yang terbanyak di dalam Parpol itu tidak bisa disampaikan secara terang ke publik, tapi perkiraan sudah ada. Tapi perlu dipahami, berpeluang ada perubahan. Bisa saja yang tadinya posisi 10 menjadi posisi ke lima setelah pemilihan, intinya 10 besar ini masih ada kejar mengejar dalam merebutkan posisi,” ujarnya.
Mengenai incumbent, tambah dia, dari analisa sepanjang waktu kempanye Caleg. Memang hanya ada dua name incumbent Dapil II yang besar beluang terpilih kembali, kalau titik aman diperkirakan satu orang. Tapi untuk kepastian itu dilihat setelah pemilihan, apa yang disampaikannya ini berdasarkan perkiraan. Tapi walau perkiraan ada data dan analisa di lapangan, bukan hanya sebatas tebak – tebakan semata.
“Walau yang saya sampaikan ini baru sebatas perkiraan, tapi ada data pendukung. Tapi untuk kepastian tentu mengacu pada hasil pemilihan nantinya,” papar dia.
Terpisah, Z. Muslih, S.Pd mengatakan, memang kalau 10 besar itu diyakini masyarakat yang suka mengikuti perkembangan politik sudah paham. Hanya saja yang masih menjadi perkiraan yang agak rumit delapan besar. Sebab untuk menentukan delapan besar itu memang butuh analisa yang detail, bukan hanya tebak - tebakan saja.
“Saya yakin kalau 10 besar itu sudah ada, tapi kalau delapan besar untuk menentukan masih rumit. Tapi saya yakin, rekan – rekan media sudah tahu sebenarnya delapan besar, bahkan taksiran yang enam besar sudah ada,” katanya.
Mengenai incumbent yang terpilih, sebut Z. Muslih, enggan berkomentar jauh. Karena posisinya sama saja dengan lima rekan lainnya yang incumbet dari Dapil II ini. Hanya saja dia berharap, semoga incumbent terpilih semuanya. Tapi kalau mengenai titik aman sebagai incumbent dia enggan mengakuinya, apakah dia yang berada di titik nyaman itu apa bukan.
“Itukan urusan kepercayaan masyarakat, ini saatnya masyarakat menentukan pilihan. Kalau saya silakan tanyakan ke masyarakat, apakah saya ini baik atau tidak. Tapi kalau berdasarkan animo masyarakat, insya Allah saya salah satu yang mendapat dukungan baik,” bebernya.