Ciptakan Pasar Apung, Beri Dampak Positif Bagi Ekonomi Masyarakat
PASAR APUNG : Pedagang pasar apung di Muaro Jambi. Sumber foto: Antara.news.--
RADAR KAUR BACAKORAN.CO — Keberadaan Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi menimbulkan sekaligus memberikan manfaat bagi warga sekitar secara ekonomi.
Salah satunya adalah adanya pasar apung di sekitar kompleks Candi Muaro Jambi, yakni Candi Astano.
Mengutip dari disway.id, salah seorang warga yang juga sebagai koordinator pedagang pasar apung di candi Muaro Jambi, Kasmawati mengatakan, revitalisasi KCBN Muaro Jambi ini berikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar.
Seperti dengan adanya pasar apung yang dikenal dengan Pasar Dukuh Karet (Paduka).
BACA JUGA: BARU! Limbah Kelapa Sawit Diubah Jadi Biobriket
BACA JUGA: Debat Kelima Sudah Berakhir, Pemungutan Suara Tinggal Menghitung Hari, Tentukan Pilihan
“Pendapatan masyarakat membaik juga dikarenakan genangan air yang merendam di kawasan Candi Muaro Jambi menjadi destinasi wisata baru bagi para pengunjung candi,” ujar Kasmawati.
Kasmawati menjelaskan, hal ini berkat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan banjir dengan menjadikan tempat baru lokasi wisata yakni pasar terapung.
“Keberadaan pasar musiman ini banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Hadirnya wisatawan telah menjadi ladang rezeki bagi para pedagang di pasar. Mereka biasa menawarkan berbagai buah-buahan hasil kebun,”’ ungkapnya.
Selain itu, beberapa pedagang juga menjual kuliner khas daerah seperti ketan jando, nasi ketan, kue durian dan berbagai jenis lainnya. Untuk harga sangat terjangkau mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu rupiah per satu porsi.
BACA JUGA: BEGINI JADINYA! Jika Perda Ternak Lemah, Kesadaran Warga Rendah
BACA JUGA: Tanamkan Sportivitas Murid, Begini Cara Belajar Sekolah Penggerak di Kaur
Menurut Kasmawati, bencana banjir luapan air sungai batanghari menjadi berkah bagi warga di sekitar kompleks kawasan cagar budaya nasional candi Muaro Jambi, pendapatan warga dari hanya menyewakan perahu sekitar Rp 2 juta perhari dan hari libur bisa sampai Rp 10 juta dengan 66 perahu.
"Pasar terapung telah hadir 11 Januari lalu. Wisatawan bisa menikmati pasar terapung dimulai pukul 10.00 WIB pagi hingga 18.00 WIB,” katanya.