Pedang Luwuk, Senjata Legendaris Banyuwangi yang Menumbangkan Pasukan Belanda

KORANRADARKAUR.ID - Banyuwangi tidak hanya dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya dan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan warisan sejarah yang luar biasa.

Salah satu pusaka yang mengandung nilai sejarah tinggi dan menjadi saksi perlawanan terhadap penjajah adalah Pedang Luwuk.

Senjata tradisional ini bukan hanya alat tempur, tetapi juga simbol perjuangan rakyat Jawa Timur, khususnya masyarakat Blambangan, dalam menghadapi kolonialisme Belanda.

Pedang Luwuk ditemukan sekitar 15 tahun lalu di kawasan Rowo Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Kawasan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa yang bertahan hingga akhir abad ke-18.

Penemuan pusaka ini mengungkap kembali jejak sejarah perlawanan rakyat Blambangan yang sebelumnya banyak tertutupi oleh narasi kolonial.

BACA JUGA:Benarkah Benda Pusaka Miliki Kekuatan Mistis? Ini Cara Mendeteksi Khodamnya

Pedang Luwuk dikenal sebagai senjata pendek yang memiliki bentuk sederhana. Bilahnya hanya tajam di satu sisi, dengan warna hitam legam yang khas.

Meski tampak biasa, pusaka ini menyimpan kekuatan luar biasa. Konon, senjata ini dibuat oleh seorang empu ternama bernama Ki Luwuk, yang dikenal sebagai pembuat senjata bertuah tinggi pada masanya.

Kekuatannya tidak hanya bersifat fisik, namun juga diyakini memiliki kekuatan spiritual.

Senjata ini menjadi sangat terkenal karena digunakan dalam Perang Bayu tahun 1771. Dalam pertempuran sengit itu, rakyat Blambangan di bawah komando Mas Rempeg atau Pangeran Jagapati, serta Pangeran Putra yang dikenal sebagai Wong Agung Wilis, melakukan perlawanan hebat terhadap tentara VOC.

BACA JUGA:Lestarikan Warisan Leluhur, Inilah 5 Tradisi Mencuci Benda Pusaka di Ciamis Bulan Rabiul Awal

Pedang Luwuk menjadi salah satu senjata utama yang digunakan oleh para pejuang untuk menyerang pasukan Belanda.

Dalam pertempuran tersebut, Pedang Luwuk dikabarkan berhasil melukai banyak serdadu Belanda dan menyebabkan kekacauan di barisan musuh.