Meski Ketegangan Perdagangan Meningkat, BYD Luncurkan Denza Z9GT di Eropa

BYD Luncurkan Denza Z9GT di Eropa pada ruang pamer kuartal keempat tahun 2025, Sumber foto : koranradarkaur.id--

KORANRADARKAUR.ID - Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Eropa, produsen mobil listrik raksasa asal Tiongkok, BYD, tetap melanjutkan ekspansinya ke pasar Eropa. 

Pada ajang Brera Design Week di Milan, Rabu mengumumkan rencana peluncuran merek premium mereka, Denza, dengan model perdana Z9GT yang dijadwalkan hadir di ruang pamer Eropa pada kuartal keempat tahun 2025.

Kendati belum menyebutkan harga maupun tanggal pengiriman yang pasti untuk Eropa, BYD mengungkapkan bahwa Z9GT untuk Eropa akan hadir dalam versi baterai saja dan versi hibrida plug-in.

Mobil ini mengusung desain station wagon berkarakter premium, mengedepankan bodi ramping, kap mesin landai, serta garis atap elegan yang dirancang oleh Wolfgang Egger, mantan desainer Audi.

Z9GT juga dilengkapi lampu depan memanjang, lampu belakang tunggal yang futuristik, dan kamera sebagai opsi pengganti kaca spion tradisional.

BACA JUGA:Bukan Tanpa Alasan Streamer AS iShowSpeed Dibuat Kagum, Ini Fitur dan Spesifikasi BYD YangWang U9

Untuk jenis kendaraan yang akan dipamerkan di Eropa berjenis kendaraan listrik BEV dengan ditenagai oleh tiga motor listrik dengan keluaran daya puncak hingga 710 kW (952 hp) dan jangkauan hingga 630 km. Akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dapat dicapai dalam waktu 3,4 detik.

Model Denza kedua untuk Eropa akan menjadi kendaraan serbaguna tujuh kursi yang disebut D9, kata BYD, tanpa menyebutkan tanggal pengiriman.

“Ini adalah momen penting bagi kami. Kami sangat gembira memperkenalkan Denza kepada pelanggan Eropa, dimulai di Milan dan terus berkembang sepanjang tahun 2025,” ujar Stella Li, Wakil Presiden Eksekutif BYD dalam pernyataan resminya.

Sebagai informasi, Denza awalnya merupakan hasil kerja sama antara BYD dan Daimler (kini Mercedes-Benz Group) yang dibentuk pada 2010.

Setelah direstrukturisasi pada 2021, kepemilikan Daimler dikurangi menjadi 10%, dan Denza pun difokuskan untuk pasar domestik Tiongkok.

BACA JUGA:Dulu Tidak Dianggap Oleh Elon Musk, Kini BYD Lampaui Tesla Sebagai Mobil Listrik

Kini, BYD membidik Eropa sebagai pasar internasional berikutnya untuk sub-merek premium tersebut.

Meskipun demikian, langkah BYD ke Eropa bukan tanpa tantangan. Tahun lalu, Uni Eropa menetapkan tarif masuk sebesar 17% untuk kendaraan listrik BYD, menuduh perusahaan mendapat subsidi tidak adil dari pemerintah Tiongkok. Isu ini bahkan menjadi topik pembahasan antara pejabat Uni Eropa dan Tiongkok dalam pertemuan di Beijing bulan lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan