Hebat Banget! Cukup 1 Pertanyaan Abu Nawas Kalahkan Tuan Tanah, Cek Ceritanya di Sini!

Kisah Abu Nawas-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
"Hei, apa kau melakukan di kebunku?" tanya si tuan tanah.
Abu Nawas terkejut dan langsung membantah, "Apa? Ini kebun milikku! Jangan mengklaimnya!" Akibatnya, keributan pun terjadi antara Abu Nawas dan si tuan tanah karena keduanya tak mau mengalah.
Karena di zaman itu tidak ada sertifikat tanah, Abu Nawas tidak memiliki bukti kuat untuk membuktikan kepemilikan kebun tersebut. Ia pun merasa terpaksa untuk melapor kepada Baginda Raja.
Meskipun ada tantangan, si tuan tanah tetap bersedia mengikuti Abu Nawas ke istana untuk menghadap Raja. Abu Nawas mengadu kepada Raja, "Wahai Yang Mulia, saya memiliki kebun di suatu daerah, tetapi dia tiba-tiba mengklaim bahwa kebun itu miliknya."
"Ini masalah yang rumit, Abu Nawas. Agar masalah ini dapat diselesaikan dengan adil, kita perlu hakim yang bijaksana," ujar Raja.
"Saya setuju, Yang Mulia," jawab Abu Nawas. Namun, persoalannya adalah siapa yang bisa menjadi hakim, karena ini adalah masalah yang kompleks.
Biasanya, Abu Nawas adalah solusi untuk masalah rumit, tetapi kini dia sendiri terlibat dalam kasus ini. Jadi, hakim yang sebanding dengan Abu Nawas harus dicari.
Raja akhirnya menemukan hakim terkemuka di Kota Baghdad yang terkenal dengan kecerdasannya dan reputasi baiknya. Semua orang yang kasusnya ditangani olehnya selalu merasa puas dengan keputusan yang diambil.
Raja yakin hakim ini akan memutuskan kasus dengan seadil-adilnya. Pada hari yang ditentukan, sidang diadakan di salah satu ruangan istana, dengan hadirnya Raja yang ingin mengetahui siapa yang sebenarnya bersalah dalam masalah ini.
Raja percaya bahwa klaim Abu Nawas atas kebunnya adalah valid, tetapi sulit baginya untuk memenangkan Abu Nawas sebelum sidang dimulai.
"Jika di antara kalian berdua ada yang terbukti bersalah karena mengaku bahwa kebun ini miliknya, maka hukuman penjara akan menanti," ancam Raja.
"Baiklah, sebelum dimulainya sidang, saya akan memberi kesempatan untuk jujur. Jika ada yang mau mengakui, saya tidak akan menghukumnya," kata Raja.
Namun, si tuan tanah tetap pada pendiriannya, dan sidang pun dimulai. Untuk menguji kebenaran klaim kebun tersebut, hakim bertanya kepada kedua belah pihak.
"Berapa jumlah pohon di kebunmu?" tanya hakim kepada tuan tanah.
Tuan tanah tampak bingung dan panik.