Musim Angin Selatan, Nelayan Dua Kecamatan Diimbau Tidak Melaut

musim angin selatan, nelayan dua kecamatan diimbau tidak melaut nasal – beberapa hari terakhir, kondisi gelobang di samudera hindia (laut kecamatan maje dan nasal) mengalami perubahan. kini sedang muim angin selatan, sehingga nelayan di wilayah pesisir kecamatan maje dan nasal, kabupaten kaur, mengalami kesulitan untuk melaut. angin kencang dan gelombang tinggi menghambat aktivitas perikanan, membuat nelayan terpaksa menunda atau menghentikan sementara pekerjaan mereka. untuk menghindari risiko kecelakaan di laut. nelayan desa merpas kecamatan nasal nasir (45) menjelaskan, fenomena angin selatan ini biasanya terjadi setiap tahun pada periode tertentu. cuaca ini menyebabkan kondisi perairan menjadi tidak aman untuk aktivitas perikanan. "kondisi angin yang kencang serta gelombang tinggi sangat berbahaya bagi keselamatan. sehingga banyak nelayan yang berhenti melaut," ujarnya. baca juga:petani dan nelayan butuh modal usaha hingga rp 500 juta, ajukan pinjaman di kur bri 2025! syarat dan prosesnya fenomena angin selatan yang terjadi pada bulan april ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan bulan. dengan kekuatan angin yang dapat mencapai 25 hingga 30 km/jam. gelombang tinggi yang mencapai 3 hingga 3,5 meter membuat nelayan merasa khawatir akan keselamatan mereka saat berada di laut. akibatnya, banyak nelayan yang memilih untuk menunda aktivitas melaut demi menghindari potensi bahaya. gelombang tinggi dan angin kencang tidak hanya mengancam keselamatan nelayan, tetapi juga mempengaruhi pendapatan mereka. biasanya, nelayan akan melaut setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, namun kondisi cuaca yang buruk membuat mereka tidak dapat melanjutkan aktivitas tersebut. beberapa nelayan memilih untuk beristirahat sementara waktu, berharap cuaca akan membaik. baca juga:pemkab bs akomodir usulan nelayan pantai mangkudum pino raya, ini harus dilengkapi "kami terpaksa tidak melaut, tapi kami berharap cuaca cepat membaik agar kami bisa kembali melaut dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga."  terpisah, nelayan lain budi (52) juga menambahkan, meskipun pendapatan terganggu, keselamatan tetap menjadi prioritas utama bagi nelayan. meski harus menunggu beberapa hari hingga cuaca membaik, nelayan tetap berharap agar kondisi laut segera kembali normal. agar mereka bisa kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang merupakan satu-satunya sumber mata pencaharian bagi banyak keluarga di pesisir tersebut. "memang masih ada nelayan yang melaut, tapi, hanya beberapa nelayan saja yany melaut, sebab cuaca masih kurang bagus. kalau saya pribadi belum berani, untuk melaut khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan," terangnya. 

Tag

• # risiko kecelakaan
• # dampak pada nelayan: kesulitan melaut
• # fenomena musim angin selatan
• # angin kencang
• # gelombang tinggi
• # cuaca buruk

Share

• 
• 
• 
• 
•