Dulu Namanya Surau Lamo, Kini Dikenal Masjid Jamik Karya Soekarno

Masjid Jamik Karya Ir Soekarno berdiri di pusat jantung Kota Bengkulu.-Sumber foto : koranradarkaur.id-

koranradarkaur.id – Masjid Jamik karya Ir Soekarno berdiri di pusat jantung kota ramai jamaah salat dan para musafir sering singgah untuk istirahat dan mengerjakan salat.

Masjid dengan desain unik merupakan karya arsitektur Ir Soekarno dan hingga kini menjadi kebanggaan orang di Kota Bengkulu lantaran bangunan lama ini jadi tempat wisata religi.

Pada bangunan masjid karya Ir Soekarno terlihat tempat istirahat yang cukup dan ada tempat duduk berupa kursi berbentuk panjang dan memiliki halaman yang luas sehingga nyaman buat parkir kendaraan.

Bangunan semasa hidupnya hingga kini masih berdiri kokoh di pusat keramaian Kota Bengkulu dan dikelilingi jalan lintas kota dan banyak pula pepohonan yang rindang dekat bangunan.  

Bangunan yang indah tempat salat umat islam merupakan masjid bersejarah peninggalan Bung Karno semasa pengasingan di Bengkulu.

BACA JUGA:Masjid-Masjid yang Megah Ini Miliki Program Unggulan Membantu Umat, Cek di Sini Namanya!

BACA JUGA:Masjid Tua Berusia Satu Abad, Tempat Persinggahan Musafir

Berdiri di pusat kawasan pusat pertokoan Jalan Soeprapto membuat masjid tak pernah sepi dan banyak sekali warga berdatangan bukan hanya waktu salat namun istirahat santai yang menakjubkan.

Dikutip dari laman dikutip.com, Masjid Jami karya Ir Soekarno yang mengagumkan merpan tempat wiata religi yang menjanjikan karena letaknya berada di pusat kota.

Masjid monumental memiliki tiga bangunan inti yang saling menyatu terdiri atas, inti, serambi dan tempat wudhu sangat bersih dirancang masa pengasingannya tahun 1938 hingga 1942.

Memiliki ciri khas pada bagian atap yang berbentuk dan bertingkat tiga yang melambangkan, Iman, Islam dan Ihsan dan salat di masjid ini sangat nyaman dan membahagiakan.

Arsitek rumah ibadah ini memadukan corak Jawa dan Sumatera dengan pilar-pilar terdapat ukiran ayat-ayat suci Al-Qur’an pula dengan bangunan indah dan sangat bersih membuat banyak tertarik singgah dan salat.

Masjid yang terkenal dengan sebutan Masjid Bung Karno dulunya sebuah bangunan kecil yang lebih dikenal dengan Surau Lamo.

“Bangunan masih disebut Sarau Lamo waktu bangunan belum besar seperti sekarang,” kata Sejarawan Bengkulu, Agus Setyanto.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan