Produksi Minyak Mentah RI Menurun, Bioetanol Meningkat, Ini Jumlahnya
BIOETANOL: Minyak Bioetanol yang saat ini sedangkan di produksi.--
RADAR KAUR- Dari data Dewan Energi Nasional (DEN) RI, saat ini produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) berbasis bioetanol dari kelapa sawit Indonesia semakin meningkat. Jumlahnya melampaui produksi minyak mentah nasional.
Dikutip dari detik.com dengan judul ”Produksi Bioetanol Tembus 850 Ribu Barel/Hari Lampaui Produksi Minyak RI”. Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, minyak sawit untuk bahan baku Bahan Bakar Nabati (BBN) yang produksi sudah jauh melebihi crude (oil) yaitu 850 ribu Barrel Of Oil Per Day (BOPD). Sedangkan produksi minyak mentah Indonesia saat ini menurun, 600 ribu BOPD. Bahan bioetanol tidak hanya rumput laut, tebu dan lain-lain juga bisa.
Untuk diketahui, bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme.
Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang diproduksi dari berbagai tumbuhan, seperti tebu, kentang, singkong, maupun jagung. Karena terbuat dari tumbuh-tumbuhan, bioetanol masuk dalam kategori bahan kimia ramah lingkungan ataugreen chemicals, biodegradable, emisi ramah lingkungan. Bioetanol terbuat dari bahan-bahan alam yang edible maupun non-edible.
BACA JUGA:Awal Tahun, Harga Kelapa Sawit Tembus Rp 2080/Kg
BACA JUGA:Pasar Kinal Makin Sepi, Ternyata Ini Alasannya
Saat ini pembakaran bioetanol menghasilkan CO2 yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, sehingga bioetanol sangat menjanjikan sebagai bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan. Selain itu, bioetanol tak hanya digunakan sebagai bahan bakar kendaraan saja. Namun juga bisa dimanfaatkan untuk hal lain seperti bahan kosmetik, pelarut, hingga bahan minuman keras.
Terhitung Juli 2023, Pertamina resmi memasarkan bahan bakar baru, Pertamax Green 95. Bahan bakar ini menggunakan campuran antara Pertamax dengan bioetanol sebanyak 5 persen. Dalam laman resminya, Pertamina melalui sinergi BUMN bekerja sama dengan PT Energi Agro Nusantara yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara X, menyediakan bahan baku bioetanol dari molases tebu yang diproses menjadi etanol fuel.
Produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati.
Tentu dengan persediaan kelapa sawit yang melimpah, tebu maupun kacang kedelai maka program bioetanol akan menjadikan BBM lebih ramah lingkungan serta pada akhirnya persedian melimpah dan mencukupi sehingga petani akan lebih sejahtera.