Golkar Panas! Megawati Sebut Kecurangan Pemilu Mulai Terjadi

FOTO : Bacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka.--

RADAR KAUR - Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menyarankan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri agar melapor ke Bawaslu jika merasa ada kecurangan dalam Pemilu 2024.  

Pernyataan itu dilontarkan Gibran saat ditanya soal respons terkait pernyataan Megawati yang menyebut bahwa mulai terjadi kecurangan dalam Pemilu 2024.

"Ya dilaporkan aja ke Bawaslu atau apa, misalnya ada kecurangan atau apa pun itulah ya," kata Gibran seperti dikutip jpnn.com, Senin (13/11). 

Sebelumnya, Megawati menyampaikan pandangannya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90 terkait batas usia minimum Capres-Cawapres. Putusan itulah membukakan jalan bagi Gibran menjadi Cawapres mendampingi Prabowo. 

Dalam pidatonya yang diunggah di kanal YouTube PDIP itu, Megawati menyebut kecurangan pemilu mulai terjadi.

"Pemilu yang demokratis, yang jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia harus dijalankan tanpa ada kecuali. Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," ucap Mega.

Di sisi lain, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid, merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut kecurangan Pemilu mulai terjadi. TKN menilai pernyataan Megawati itu tidak masuk akal, karena kampanye Pilpres 2024 belum dimulai. 

"Kita tidak bisa mengatakan di mana ada penyelewengan, kampanye saja belum dimulai, kok sudah yang mengatakan ada penyelewengan?" kata Sekretaris TKN Nusron Wahid.

Nusron menjelaskan saat masa kampanye belum dimulai seperti sekarang, tentu belum ada aturan kampanye yang berlaku. Ketentuan-ketentuan kampanye baru efektif berlaku saat masa kampanye dimulai pada 28 November 2023.  

Politikus Golkar itu pun heran mengapa Megawati menyebut ada kecurangan saat kampanye belum dimulai. Dia bahkan menantang Megawati menunjukkan bukti-bukti kecurangan, ketimbang hanya melempar tudingan. 

"Jangan membuat insinuasi (posesif) dan kabar buruk. Sekali lagi, fakta yang kami angkat bukan cerita, ya, kan? Pemilu itu bicara fakta, bukan bicara fiksi," tutur dia. (cw2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan