Harga CPO Melambung, Batubara Tetap Memanas

KELAPA SAWIT: Kelapa sawit yang siap diangkut ke pabrik milik petani sawit Kabupaten Kaur.--

RADAR KAUR- Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO)  pada bursa derivatif Malaysia pada Januari 2024 menguat 33 poin menjadi 3,654 ringgit per metrik ton.

Sedangkan untuk kontrak Maret 2024 kembali menguat 35 poin menjadi 3,656 ringgit per metrik ton. Dikutip market.bisnis.com, dengan judul “Harga Komoditas Hari Ini (Jumat 5 Januari 2024) Batu Bara Masih Memanas, CPO Rebound”.

Untuk harga minyak sawit berjangka Malaysia telah naik. Harga CPO persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Desember 2023 semakin menurun, walaupun terjadi penurunan ekspor. Hal ini terjadi dikarenakan penurunan produksi.

Sedangkan impor minyak sawit India pada Desember 2023 naik ke level tertinggi dalam empat bulan. Lantaran melonjaknya pembelian minyak sawit olahan karena harga yang kompetitif. 

Staf Khusus Kementerian Perdagangan (Kemendag) Syailendra menjelaskan, realisasi kewajiban penjualan dalam negeri sebanyak 3,26 juta ton metrik pada 2023, yang berarti 25,2 juta ton dalam izin ekspor. Harga minyak juga naik lebih dari 1 persen terhitung Kamis 4 Januari 2024.

Kenaikan pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran pasokan Timur Tengah, gangguan di ladang minyak di Libya dan meningkatnya ketegangan terkait perang Israel dan Hamas.

Cuaca yang panas dan kering juga mendorong para analis untuk memangkas perkiraan produksi mereka di Brasil Utara, selaku produsen kedelai terbesar.

Sementara kontrak minyak kedelai teraktif Dalian, DBYcv1 dan kontrak minyak sawit, DCPcv1, masing-masing turun 0,1 persen dan 0,2 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) BOcv1, turun 0,3 persen. 

Mata uang perdagangan kontrak minyak kelapa sawit, Ringgit malaysia ditutup melemah -0,05 persen terhadap dolar AS. Ringgit yang lebih lemah membuat minyak kelapa sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

BACA JUGA:PENASARAN! 7 Jenis Batu Akik Ini Digemari Raja

Sementara untuk harga batubara ICE Newcastle kontrak Januari 2024 menguat 1,87 persen atau 2,40 poin ke level US$130,9 per metrik ton.

Sedangkan kontrak pengiriman Februari 2024 juga menguat di angka 1,73 persen atau 2,20 poin ke level US$129,20 per metrik ton.

Kondisi ini membuat India berencana untuk membentuk konsorsium perusahaan milik negara untuk memfasilitasi impor batu bara kokas. Hal ini dilakukan untuk membantu perusahaan baja dalam negeri untuk mengatasi kelangkaan. 

Perusahaan-perusahaan baja terkemuka di India telah mengajukan petisi kepada pemerintah untuk membantu meningkatkan pasokan bahan baku utama pembuatan baja. Upaya ini dilakukan lantaran berkurangnya pasokan dan tingginya harga batu bara kokas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan