Ada-Ada Saja! Camat Kedurang Justru Sibuk Ikut Andil Proyek MCK, Mobnas Angkut Material?

Camat Kedurang Inbima Kasiri diindikasi sibuk awasi proyek MCK, Mobnas diduga angkut material. Sumber foto : ROHIDI/RKa--

KORANRADARKAUR.ID - Ada-ada saja ulah Camat Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan, Inbima Kasiri, SP. Pasalnya, bukannya memberikan layanan kepada masyarakat. Justru, ia sibuk ikut andil proyek pembangunan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di wilayah Kedurang.

Jelas saja, hal tersebut jadi sorotan masyarakat. Mengingat, sebagai pejabat tertinggi di pemerintahan tingkat kecamatan, harusnya Camat lebih fokus dengan urusan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

Sebagai informasi, ada 4 desa di Kecamatan Kedurang yang menerima total 140 unit pembangunan MCK. Rinciannya Desa Lawang Agung 34 unit, Desa Durian Sebatang 60 unit, Desa Muara Tiga Ilir 34 unit, dan di Desa Palak Siring 12 unit. 

Pembangunan MCK tersebut merupakan kucuran anggaran dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Bengkulu.

Yang mana, dalam proyek ini total anggaran mencapai Rp 48 miliar. Sedangkan, total pembangunan MCK di BS ada sebayak 2.201 unit yang tersebar di 11 kecamatan.

BACA JUGA:Dipastikan Tak Ada Mega Proyek, Fokus Pembangunan 2025 Tetap Akan Lanjutkan Program Gusnan

Menariknya, saat wartawan Radar Kaur (RKa) mengonfirmasi langsung mengenai perihal tersebut, Kamis 16 Januari 2025, Camat Kedurang justru tidak sungkan-sungkan mengakui jika ia memang ikut awasi langsung proyek MCK.

Lebih fatal lagi, ada indikasi jika mobil dinas (Mobnas) Camat Kedurang yang sudah jelas-jelas merupakan fasilitas negara. Justru diduga digunakan untuk membawa beberapa material proyek MCK tersebut.

Menurut Inbima, dirinya melakukan semua itu karena ada alasan tersendiri. Inbima juga mengakui, kalau dirinya memang terlibat aktif memantau, dan mengawasi pekerjaan proyek pembangunan fasilitas MCK di empat desa wilayah Kedurang.

Anehnya, Inbima mengakui jika alasannya ikut terlibat langsung dalam proyek MCK ini, hanya karena rekanan atau pemborong proyek pembangunan fasilitas MCK di 4 desa di Kecamatan Kedurang, merupakan adik kandungnya sendiri.

Sehingga, Inbima merasa punya kewajiban untuk membantu menyukseskan kegiatan tersebut. Menurutnya, hal seperti yang ia lakukan merupakan sesuatu hal yang memang manusiawi.

"Dalam hal pembangunan MCK ini, kebetulan yang menjadi rekanan dari Balai itu adalah adik kandung saya. Jadi, saya sebagai keluarga berkewajiban dan manusiawi. Saya dalam artian membantu menyukseskan pembangunan MCK ini," klaim Inbima.

Sementara itu, mengenai dugaan Mobnas Camat Kedurang yang ikut digunakan untuk mengangkut bahan material proyek MCK, Inbima menyanggahnya.

Akan tetapi, Inbima tidak menapik jika memang ada beberapa kali mobil dinas camat digunakan untuk membawa titipan material yang kurang.

"Kalau mengangkut material proyek, saya pastikan itu tidak. Tapi kalau membawa titipan seperti kabel, kemudian kemarin ada membawa klosed yang pecah dari Manna ke Kedurang, itu memang saya. Tapi kalau digunakan untuk operasional material proyek saya pastikan tidak," bebernya.

Sementara, menanggapi kalau dirinya ikut terlibat langsung dalam mengatur pekerjaan proyek MCK di Kedurang. Camat mengklaim hanya menjalankan tugas dan fungsi sebagai camat.

Dirinya ikut langsung mengawasi di lapangan, bahkan dibeberapa kesempatan ikut membantu tukang bekerja. Hal itu adalah biasa sebagai bentuk pelayanannya sebagai camat kepada masyarakat.

“Soal itu saya lakukan di jam kerja. Saya ini kan wilayah Kedurang, dan ini merupakan salah satu kewajiban saya dalam melayani masyarakat" tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan