Datuk Kuyin Kisah Pejuang Adat Ulu Nasal Diabadikan Dalam Buku

Sosok Datuk Kuyin Pejuang Adat Ulu Nasal Diabadikan Dalam Buku "Serunai Meniup Bara, Menjaga Nyala"--

NASAL - Pejuangan Datuk Kuyin (81), warga Desa Muara Dua, Kecamatan Nasal, dalam mempertahankan tanah adat dan budaya masyarakat ulu nasal menjadi simbol patriotisme.

Kisah hidupnya yang penuh dedikasi untuk melestarikan warisan budaya luhur.

Kini diabadikan dalam sebuah buku berjudul "Serunai Meniup Bara, Menjaga Nyala". Buku yang diterbitkan oleh AMAN ini menggambarkan perjalanan panjang Datuk Kuyin dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Ulu Nasal.

Datuk Kuyin tidak hanya terlibat dalam perjuangan di tingkat lokal, tetapi juga aktif dalam aksi-aksi unjuk rasa di Jakarta.

Pada 10-12 Oktober 2024, dia ikut serta dalam unjuk rasa di DPR dan Istana Presiden untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dan mempertahankan tanah adat mereka serta menuntut Rencana Undang-Undang (RUU) Adat menjadi Undang-Undang (UU).

Meskipun usia sudah mencapai 81 tahun, semangat Datuk Kuyin untuk melestarikan kebudayaan dan tanah adat masyarakat ulu nasal tetap berkobar. Perjuangannya yang tiada henti ini membuatnya dihormati oleh masyarakat setempat dan Pemerintah Desa Muara Dua.

BACA JUGA:Latihan Tarian Adat, Mengenal Kembali Budaya Leluhur Kepada Gen Z

BACA JUGA:Pengunjung Padati Objek Wisata Saat Libur Natal 2024, Ini Pesan Plt Gubernur dan Kapolda

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya yang luar biasa, Datuk Kuyin dianugerahi gelar utusan hakim adat oleh masyarakat ulu nasal, Desa Muara Dua, serta AMAN.

Gelar ini diberikan untuk menghormati perjuangannya yang gigih dalam memperjuangkan hak-hak adat yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Meskipun sudah berusia lanjut, semangat juang dan patriotisme Datuk Kuyin tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.

Kepala Desa Muara Dua, Ansori, menyatakan bahwa Datuk Kuyin merupakan sosok pahlawan yang sangat dihormati, terutama dalam perjuangannya mempertahankan hak-hak adat masyarakat ulu nasal.

Ansori mengatakan bahwa keberanian dan semangat juang Datuk Kuyin menjadi teladan bagi generasi muda, khususnya dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat serta hak-hak masyarakat adat di ulu nasal. 

"Datuk Kuyin selain dihormati sebagai pemimpin adat, juga dihormati sebagai tetua, hingga pemimpin doa dalam ritual adat ulu nasal yang dikenal sebagai ritual paliare," ujar Ansori.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan