Gelombang Laut Tinggi Kembali Hantam Lokasi UMKM Pelabuhan Linau, Ini Dampaknya
Gelombang laut tinggi di kawasan Pelabuhan Linau Desa Linau, Kecamatan Maje. -Sumber foto: koranradarkaur.id-
MAJE - Gelombang laut tinggi kembali hantam lokasi jualan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berada di sekitar Pantai Pelabunan Linau Kecamatan Maje.
Bahkan ketinggi pasang mencapai ketinggian 4-5 meter Rabu 11 Desember 2024.
Peristiwa ini menyebabkan air laut masuk ke lokasi tempat berjualan. Cuaca ekstrem yang disertai angin barat dengan kecepatan 22-25 knot, semakin memperburuk situasi.
Sehingga memaksa para pedagang untuk mengamankan barang dagangannya.
Salah satu pedagang di kawasan tersebut, Oki Radiansyah (34) membenarkan, gelombang tinggi masuk ke area pedagang.
Selain mengenai lapak-lapak pedagang, gelombang laut yang tinggi ini juga berdampak pada aktivitas jualan mereka. Karena dengan kondisi gelombang laut seperti ini minim pembeli.
"Gelombang laut kini sangat tinggi. Langsung masuk ke lokasi jualan kami. Kami semua terpaksa berlarian mengamankan barang-barang," ujar Oki.
BACA JUGA:Bengkulu Usul Pembangunan Bandara Penyangga, Pelabuhan Linau Diajukan
Lanjutnya, meskipun sudah ada tanggul di sekitar lokasi. Namun ombak yang besar itu tetap membuat air laut masuk ke dalam lapak pedagang, sehingga membuat para pelaku UMKM kesulitan berjualan.
Dikatakannya, selain meresahkan pelaku UMKM.
Gelombang laut ini juga berdampak pada aktivitas nelayan di kawasan tersebut.
"Besarnya ombak laut. Sampai melampaui tanggul batas, antara laut dan darat. Sehingga beberapa lapak berapa di area Dermaga kemasukan air laut," ujarnya.
Terpisah, Kades Linau Ispi Yulidarmin mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini kondisi gelombang tinggi di Pantai Linau tinggi.