Sepang, Desa Wisata Terbaik di Bali terkenal dengan Sejuknya Alam Pegunungan
Desa Sepang Kabupaten Buleleng jadi desa wisata terbaik di Bali. -sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Jika ingin berwisata ke desa wisata terbaik di Bali yang menawarkan sejuknya alam pegunungan. Desa Sepang di Kabupaten Buleleng bisa jadi pilihan.
Desa wisata terbaik di Bali ini tepatnya berada di Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Letaknya berada di ketinggian 450-1.023 meter dari permukaan laut (mdpl).
Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.379 Kepala Keluarga (KK) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023. Masyarakat di desa terbaik di Bali ini, masih memegang teguh adat istiadat warisan leluhurnya. Kemudian, desa wisata terbaik di Bali ini memiliki beberapa potensi alam.
Seperti agroforestry, fyshofisery dan Taman Bumi Bante. Serta zona perlindungan yang masih alami dengan berbagai species tumbuhan langka, obat serta hewan hewan, burung liar.
Dengan panorama alam pegunungan hutan tropis ini menyajikan bebagai destinasi menarik. Seperti wahana foto dengan latar belakang suasana pegunungan.
Ada juga tempat persembahyangan dan meditasi sebagai produk wisata religi. Yaitu Di Pura Pucak Luhur Bhujangga yang merupakan pura tua, sebagai petilasan para Maha Resi berada Puncak tertinggi wilyah Desa Sepang.
Melansir jadesta.kemenparekraf.go.id, Kamis 7 November 2024. Berikut beberapa potensi wisata di Desa Wisata Sepang Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.
BACA JUGA:Desa Wisata Terbaik di Bali, Pejeng Kangin Punya Kelas Edukasi Budaya Sampai Memasak
BACA JUGA:Mas Gianyar Jadi Desa Wisata Terbaik, Sejarah dan Potensi Pariwisata Memukau
1. Mapajugjug
Mapajugjug Dilaksanakan setiap Anggara kasih Medangsia oleh Bendesa Adat disaksikan oleh Prajuru Desa Adat di Bale Agung Puseh Sepang.
2. Raja Duwe
Gong Raja Duwe adalah gong tua peninggalan leluhur yang disakralkan. Tabuh atau iramanya khas dan penabuhnya adalah dari keturunan para penabuh jaman dahulu.
Setiap irama tabuhnya mengandung filosofi tersendiri. Terdiri hanya beberapa alat tabuh. Seperti kepul, keneng, kemong, kendang dan preret. Bagian dari kendang dibuat dengan kulit kijang hasil dari nyaring ( berburu) oleh krama desa Adat sebelum piodalan di Pura Puseh.