Di Eks Kaur Utara, Ternak Liar Membingungkan Warga
Segerombolan ternak liar sedang menguasai jalan lintas Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning, Rabu 7 November 2024.--
TANJUNG KEMUNING – Akibat banyak ternak berkeliaran di lingkungan desa membingungkan warga. Sebab ternak berkaki empat kerap sekali merusak tanaman dan lingkungan dibuatnya kotor. Namun walau pernah pemilik ternak mengganti rugi atas kerugian tanaman warga, tidak membuat jera pemilik ternak hingga kini tambah banyak berkeliaran.
Kaur Umum Desa Beriang Tinggi, Tanjung Kemuning Itudi mengatakan, ternak begitu banyak dibiarkan berkeliaran dan bahkan bukan hanya merusak tanaman, namun menganggu jalan lintas terutama kerbau yang banyak di wilayahnya.
Bahkan akibat ternak liar sudah pernah mencelakakan kendaraan yang melintas, namun pemilik ternak masih tetap membiarkan ternak berkeliaran.
Hal ini tentu harus menjadi kesadaran bersama agar pemilik ternak tidak membiarkan ternak berkeliaran yang dapat mengganggu kepentingan umum.
BACA JUGA:Ternak Liar Bikin Resah Warga, Camat Kelam : Sudah Ada Perdes!
BACA JUGA:Pemda Dinilai Belum Mampu Tertibkan Ternak Liar, Banyak Kerbau Jalan-Jalan di Tengah Kota
“Jika tetap dibiarkan berkeliaran, maka petani akan kecewa karena tanaman tidak bisa ditinggal begitu saja, sebab ancaman ternak yang luar biasa,” sampainya.
Selain itu, meskipun beberapa bulan lalu ternak sudah pernah hilang dan bahkan mengalami penyakit ngorok, namun makin diliarkan saja oleh pemiliknya. Terbukti ketika mau ke kebun banyak ternak berkeliaran dan mengganggu jalan lintas menuju perkebunan.
“Kami berharap pemilik ternak sadar diri agar ternaknya dapat dikandangkan atau digembalakan dengan tidak mengganggu kepentingan umum,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Pagulir Pipi Agustin, S.KM menuturkan, akibat ternak berkeliaran di Pagulir banyak kotoran ternak di jalan lintas Provinsi Bengkulu. Selain mengganggu pemandangan juga kebersihan lingkungan ikut terganggu. Hal ini bisa menimbulkan kuman penyakit.
Lingkungan penting untuk dijaga dengan baik dan tidak ada kotoran ternak di jalan lintas apa lagi dekat rumah warga.
“Di jalan umum depan Puskesmas banyak kotoran ternak dan juga ternak orang banyak dan tidak mungkin kami yang angkutin,” tuturnya.
Walau pun program bersih-bersih di lingkungan desa yang dilakukan oleh petugas kesehatan, bukan berarti petugas bersihkan kotoran ternak. Pemilik ternak agar dapat mengandangkan ternak supaya lingkungan tetap bersih dan begitu juga fasilitas umum tetap bersih. Dengan lingkungan bersih, kesehatan warga juga bisa terjamin.*