Tupperware Brands Corporation Dapatkan Persetujuan Penjualan Aset, Ini Keuntungannya

Ilustrasi perusahaan Tupperware.-Sumber foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID – Hakim Kebangkrutan AS, Brendan Shannon telah menyetujui proposal perlindungan kebangkrutan Bab 11 yang diajukan oleh Tupperware Brands Corporation.

Keputusan, ini memungkinkan perusahaan untuk menjual asetnya kepada kelompok pemberi pinjaman.

Sehingga memungkinkan Tupperware untuk keluar dari kebangkrutan dengan sebagian besar operasinya tetap utuh.

Dalam sidang yang berlangsung pada Selasa, 29 November, Hakim Shannon menyatakan, penjualan aset adalah opsi terbaik bagi Tupperware, yang selama ini berjuang dengan utang mencapai US$818 juta.

BACA JUGA:Industri Tekstil Terpuruk: Sritex Nyatakan Pailit, Permendag 8 Jadi Sorotan

BACA JUGA:Benarkah Industri Pesawat Indonesia Jalan di Tempat? Sejak Tahun 1997-1998 Lalu

Meskipun perusahaan telah berupaya mencari pembeli selama berbulan-bulan sebelum mengajukan kebangkrutan.

Upaya tersebut tidak berhasil, karena tidak ada pihak yang bersedia mengambil alih utang yang besar.

Dikutip dari cnnindonesia, pemberi pinjaman yang akan mengakuisisi Tupperware termasuk Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital.

Dua firma investasi yang sebelumnya membeli utang perusahaan dengan harga diskon besar pada musim panas lalu.

Mereka akan menyediakan dana tunai sebesar US$23,5 juta serta lebih dari US$63 juta dalam bentuk keringanan utang.

Penjualan aset Tupperware mencakup merek ikoniknya serta sejumlah aset di pasar utama, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.

Dalam pernyataannya, CEO Tupperware Laurie Ann Goldman mengungkapkan, rencana perusahaan untuk menghentikan operasional di beberapa pasar yang kurang menguntungkan dan beralih ke model bisnis yang lebih digital, berbasis teknologi, dan lebih ringan dalam aset.

Tupperware, yang berbasis di Orlando, Florida, sebelumnya mengajukan perlindungan Bab 11 bulan lalu dan merencanakan pelelangan aset di pasar terbuka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan