Indonesia Akan Menyulap Tebu Menjadi BBM? Simak Penjelasannya Disini

-- Erick Thohir--

RADAR KAUR – Saat ini pemerintah tengah mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk menggantikan bahan bakar fosil yang kian memberatkan negara. Karena Indonesia merupakan net importir minyak.

Kini Indonesia sudah mengembangkan minyak sawit (CPO) untuk BBM biodiesel maupun campuran avtur untuk pesawat terbang. Setelah itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa Indonesia akan menyulap tebu menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Menurutnya, itu saja belum cukup. Pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan BBN, salah satunya melalui tebu yang biasanya diolah menjadi gula sehingga menjadi BBM.

"Kita dorong, kemarin baru luncur avtur dengan biofuel dari kelapa sawit oleh Pertamina. Tapi nggak cukup di situ, karena kita punya 2 sebenarnya yang bisa kita dorong ke depan selain kelapa sawit, juga gula," ungkap Erick dikutip cnbcindonesia.com, Jumat (10/11/2023).

Untuk itu, menurutnya pemerintah akan mendorong pengembangan tanaman tebu untuk nantinya juga bisa diolah menjadi BBM. Bila ini berkembang, maka menurutnya Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor BBM.

"Ini nanti akan kita lihat, kita dorong supaya ketergantungan BBM kita bisa tanggulangi dan tentu turunannya kalau semua nanti listrik hijau, ada biofuel BBM hijau," tandasnya.

Seperti diketahui, salah satu produk BBM yang sudah dicampur dengan bahan baku berbasis tebu yaitu Pertamax Green 95 yang dijual PT Pertamina (Persero). Pertamax Green 95 ini merupakan campuran etanol sebesar 7% (E7) dengan Pertamax (RON 92), sehingga kadar oktan bensin naik menjadi setara RON 95. Adapun etanol ini berbasis tetesan tebu (Molases).

Ke depannya, Pertamina berencana untuk mencampurkan bioetanol pada Pertalite (RON 90), sehingga kadar oktan bisa naik menjadi RON 92. Rencananya, akan dinamakan Pertamax Green 92. Namun ini masih dalam tahap kajian. (cw2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan