Tanaman sawit tampak tumbuh subur. Kemajuan Industri Kelapa Sawit, Kenapa Petani Perlu Bersatu?
Ilustrasi--
RADAR KAUR - Agar industri kepala sawit Indonesia terus meningkat maka perlunya seluruh petani Indoensia untuk bersam-sama. Baik itu dalam menyukseskan program Sosial Responsibilitas (PSR), Sumberdaya Prasarana (SARPRAS), dan program tanaman tumpang sari di areal perkebunan kelapa sawit.
Dengan program tersebut berjalan dengan baik maka keberlangsungan dan kesejahteraan petani sawit Indonesia akan lebih baik.
Dikuti dari infosawit.com dengan judul “Menteri Pertanian Amran Sulaiman Ajak Asosiasi Petani Sawit Bersatu Untuk Kemajuan Industri”. Yang mana Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman dalam pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR) Indonesia, Selasa 19 Desember 2023 bertempat di gedung Kementan RI meminta seluruh petani sawit menyukseskan program yang ada.
ASPEKPIR Indonesia harus menggandeng asosiasi-asosiasi kelapa sawit lainnya guna bersatu demi membangun kemajuan industri kelapa sawit di Indonesia.
karena kesatuan dan kerja sama antar asosiasi dapat menjadi. Selain itu juga pentingnya pembangunan yang berkelanjutan di sektor kelapa sawit.
Program tersebut tidak hanya diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan produksi kelapa sawit dalam negeri, tetapi juga untuk mendorong akselerasi pada aspek hilirisasi dan tata kelola sawit secara berkelanjutan.
Jika program berjalan dengan baik maka akan mudah. Saat ini negara sudah ekspor, pasti sudah swasembada, Indonesia itu kaya akan gagasan, jadi yang diperlukan itu gagasan, action, konsisten, kemudian menjadi karakter.
Sedangkan ASPEKPIR Indonesia telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) I di Pekanbaru, selaku ketua ASPEKPIR Setiyono periode 2023-2028.
Kepemimpinan baru ini diharapkan dapat membawa ASPEKPIR Indonesia menuju langkah-langkah strategis dalam mendukung industri kelapa sawit di tanah air.
Sedangkan untuk pertumbuhan kinerja operasional sepanjang Januari-Oktober 2023 dalam satu perusahaan Emiten CPO andalan Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.
(ANJT), mencatatkan Januari-Oktober 2023 jumlah area perkebunan kelapa sawit yang dimiliki perusahaan mencapai 154.650 hektare (ha). Jumlah area tertanam inti atau milik sendiri 45.578 ha, dan plasma atau kemitraan mencapai 5.005 ha.
Perincian luasan area tertanam terbagi atas 5 lokasi perkebunan, yakni Pulau Belitung 14.299 ha, Sumatera Utara I 9.345 ha, Sumatera Utara II 7.752 ha, Sumatera Selatan 724 ha, Kalimantan Barat 9.051 ha, dan Papua Barat Daya 7.407 ha.
Sementara itu, luasan area tanaman yang menghasilkan mencapai 43.400 ha kebun inti, dan 4.947 ha kebun plasma. Luasan kebun produktif naik dari posisi per Oktober 2022 masing-masing 42.441 ha dan 4.123 ha. ANJT pun mencatatkan pertumbuhan produksi.
Produksi tandan buah segar per Oktober 2023 mencapai 736.089 ton, naik 5,13 persen year on year (yoy) dari 700.109 ton per Oktober 2022.