Musso Tertembak Saat Nyamar Menjadi Kusir Andong, Cek di Sini Kisahnya

Sosok Musso bersama Presiden Soekarno pada masa itu.-Sumber foto: koranradarkaur.id-

Salah satu taktiknya adalah menyamar sebagai kusir andong, berharap dapat mengelabui pihak militer yang sedang memburu dirinya. Namun, takdir berkata lain.

Pada November 1948, di sebuah daerah terpencil di Madiun, Musso akhirnya terdesak oleh pasukan keamanan.

BACA JUGA:Kebaikan Istri Jenderal Besar AH Nasution Terungkap, Anak-Anak PKI Ditampung Hingga Menjadi Dokter

BACA JUGA:Gelar Pahlawan Revolusi bagi Korban G30S/PKI, Bukan Hanya Penghormatan, Berikut Makna Lainnya

Dalam situasi yang penuh ketegangan, Musso yang menyamar tidak dapat menghindari penangkapan.

Ketika pasukan militer melakukan penyisiran, mereka mengenali sosoknya dan terjadi baku tembak.

Musso tertembak dalam upaya pelariannya, menandai akhir dari karier politiknya sekaligus sebuah babak kelam dalam sejarah PKI.

Pemberontakan ini menimbulkan dampak besar, bukan hanya bagi PKI tetapi juga bagi situasi politik di Indonesia.

Setelah kematian Musso, PKI mengalami kemunduran yang signifikan dan pemerintah semakin waspada terhadap gerakan komunis.

Penangkapan dan pembantaian terhadap anggota PKI semakin meluas, menciptakan suasana ketegangan yang berkepanjangan.

Kisah Musso dan Pemberontakan Madiun menjadi pelajaran penting dalam sejarah bangsa.

Mengingatkan akan bahaya ideologi yang ekstrem dan konflik politik yang berkepanjangan.

Kini, banyak orang berusaha memahami peristiwa tersebut untuk mencegah terulangnya sejarah yang kelam. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan