Produksi Getah Karet Menurun, Ini Penyebabnya

Produk getah karet di Desa Parda Suka Kecamatan Maje menurun karena musim kemarau-sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID, MAJE - Musim kemarau berkepanjangan, telah menyebabkan intensitas getah karet di Desa Parda Suka Kecamatan Maje menurun secara signifikan, Kamis 5 September 2024.  Para petani karet mengaku penurunan intensitas getah karena hingga 30 persen. 

Dibandingkan dengan produksi pada musim penghujan. Musim kemarau yang berkepanjangan dan suhu panas selama beberapa bulan terakhir ini.

Juga menyebabkan penurunan terhadap kualitas dan kuantitas getah karet yang dipanen. Getah karet yang dihasilkan dalam kondisi ini cenderung lebih sedikit dan memiliki kualitas yang kurang optimal.

Suptomo (45) warga Desa Parda Suka Kecamatan Maje mengatakan, musim kemarau berkepanjangan telah menyebabkan intensitas getah karet menurun, begitu juga dengan kualitas getahnya.

Hal ini dikarenakan cuaca panas yang menyebabkan pohon karet kekurangan air, dan berdampak pada hasil produksi getah karet.

Dalam kondisi cuaca yang normal, pohon karet dapat memproduksi getah karet satu mangkok tempurung kelapa, hanya dengan waktu dua hari semalam. Sementara kini membutuhkan waktu tiga hari.

BACA JUGA:Horee! TPP Triwulan Dua PNS Kaur Cair, Segini Jumlah Anggarannya

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! 40 Unit RTLH di Bengkulu Selatan Bakal Terima Bantuan Bedah Rumah

"Musim kemarau, tak hanya berdampak pada sumur masyarakat. Tapi juga berdampak dengan kualitas dan hasil produksi petani. Buktinya, sekarang untuk memenuhi mangkok tempurung, membutuhkan waktu tiga hari. Berbeda dengan waktu normal dua hari semalam.

Juga kualitas getah karet tidak sekental musim hujan, getah yang dihasilkan di musim kemarau ini cenderung lebih cair," ujarnya.

Lanjutnya, kondisi seperti ini, sebenarnya bukan kali pertamanya, tapi sering terjadi saat datang musim kemarau.

Bahkan dalam beberapa kasus, getah karet yang dihasilkan saat musim kemarau itu mengeluarkan busa. Menandakan bahwa pohon karet tersebut kekurangan air dan kurangnya perawatan.

Tapi, saat datang hujan selama dua hari, produksi getah karet akan kembali normal seperti biasanya. 

"Selain musim kemarau, penurunan intensitas dan kualitas getah karet.  Kemungkinan juga disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang perawatan pohon karet di musim kemarau. Terus terang, saya belum terlalu tahu bagaimana cara perawatan pohon karet di musim kemarau ini. Seharusnya agar tanaman tetap tumbuh subur dan menghasilkan getah karet yang berkualitas.  Ada pembina dan pelatihan dari instansi yang membidangi mengenai cara perawatan tanaman terutama pohon karet," katanya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan