Suku Asmat terbagi menjadi 2 kelompok yaitu, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman hutan.
Meskipun berasal dari suku yang sama, suku Asmat yang tinggal di pesisir dan di pedalaman hutan berbeda.
Perbedaan keduannya terlihat dari cara hidup sehari-hari, dialek bahasa, adat istiadat dan struktur sosial.
Ciri fisik orang Asmat yaitu, tubuh yang tinggi dibandingkan dengan ukuran tubuh orang Indonesia biasa.
Para perempuan memiliki tinggi badan rata-rata 162 cm, sedangkan untuk laki-laki tingginya sekitar 172 cm.
Mereka biasanya tinggal di sebuah perkampungan yang terdiri dari satu Rumah Bujang yang digunakan untuk upacara keagamaan dan adat, dan rumah lainnya adalah rumah tinggal yang biasanya dihuni oleh tiga kepala keluarga.
BACA JUGA:5 Weton Sulit Terkena Sihir, Nomor 4 Sangat Menarik
BACA JUGA:Upacara HUT RI di IKN Disorot Media Asing, Perhatikan Tanggapan Mereka
2. Suku Dani
Salah satu suku paling populer di Papua adalah Suku Dani. Suku Dani tinggal di wilayah pegunungan tengah Papua dan menjadi suku terbesar di sana.
Keunikan Suku Dani adalah, mereka masih mendiami rumah-rumah adat yang disebut Honai.
Suku Dani adalah kelompok masyarakat yang tinggal di Lembah Baliem, di mana mereka sudah tinggal di sana kurang lebih ratusan tahun yang lalu.
Sebagian besar masyarakat suku Dani bekerja sebagai petani. Mereka terkenal memiliki keterampilan pertanian yang luar biasa dan telah menggunakan peralatan yang lebih maju.
Seperti alat pertanian yang digunakan adalah pisau, kapak batu yang dibuat dari bambu atau tulang binatang, dan lainnya.
3. Suku Korowai
Suku Korowai tinggal di dataran rendah di sebelah selatan pegunungan Jayawijaya. Uniknya, masyarakat suku ini tinggal di rumah pohon yang sangat tinggi, setinggi 15 hingga 50 meter.