Jepang Kalah, Inilah Perjuangan Sutan Sjahrir Meyakinkan Soekarno-Hatta

Senin 12 Aug 2024 - 08:05 WIB
Reporter : Riska Ayu K
Editor : Dedi Julizar

Salah satu isu yang ditolak Sjahrir dan sejumlah pemuda lainnya adalah menolak proklamasi kemerdekaan buatan atau pesanan Jepang.

Di sisi lain, untuk menanggapi sikap Soekarno dan Hatta, Sjahrir mendesak agar proklamasi kemerdekaan dilakukan secepatnya.

Oleh sebab itu, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok, peristiwa ini dipicu karena keadaan tidak stabil yang disebabkan oleh sikap Soekarno-Hatta yang tidak percaya bahwa Jepang telah kalah dan memilih jalan kooperatif.

BACA JUGA:Sejarah Pemekaran Provinsi Sumatera Selatan, Cek Daftar Lengkap Kabupaten dan Kotanya di Sini!

BACA JUGA:Hancur Luluh Lantah! Inilah Kondisi Hiroshima dan Nagasaki Setelah Dijatuhi Bom Atom AS

Sukarni, seorang pemuda revolusioner asal Blitar, Jawa Timur yang juga seorang kader Tan Malaka, memimpin para pemuda untuk menculik Soekarno dan Hatta.

Dua orang itu dibawa ke Rengasdengklok, sebuah tempat yang aman dari pemerintahan Jepang, dimana mereka dipaksa untuk mengumumkan kemerdekaan.

Namun, tindakan radikal itu tidak berhasil. Tidak ada proklamasi yang dikumandangkan oleh Ahmad Subardjo akhirnya Soekarno dan Hatta dibawa kembali ke Jakarta.

Sjahrir yang sebelumnya bergabung dengan Chaerul Saleh dan Sukarni, memutuskan menjauh.

Sjahrir takut tindakan para pemuda itu akan mengarah pada petualangan politik.

Akhirnya, teks Proklamasi Kemerdekaan kemudian disusun di rumah Laksamana Pertama Tadashi Maeda yang merupakan rekan kerja dan teman baik Ahmad Subardjo. 

Teks proklamasi disusun dan diketik pada bulan Ramadhan. Tokoh yang mengetik naskah proklamasi itu adalah Sayuti Melik.

Di beranda rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur 56 pada 17 Agustus 1945, tepat pukul 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. ***

Kategori :