KORANRADARKAUR.ID – Saat ini, PT Hutama Karya (Persero) sedang menggarap dua proyek junction di Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), yang di targetkan usai pada tahun 2025 mendatan.
Keduanya yaitu, Ruas Tol Rengat-Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru jalan tol ini memiliki 30,57 km yang merupakan bagian dari ruas pembangunan Tahap II dan Junction Palembang 8,25 km dengan 6 ramp konstruksi dari total 10 ramp.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, kedua junction ini nantinya akan menghubungkan sejumlah ruas JTTS di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan.
Dia melanjutkan, proyek junction ini mendukung akses Jalan Tol Trans-Sumatera yang telah beroperasi. Masih kata dia, bahwa proyek ini mulai digarap pada akhir Desember 2023, namun aka ditargetkan rampung tahun 2025 mendatang.
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk proyek Tol Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru, progres ini hingga akhir Mei 2024. Proyek ini memiliki lebar jalur 3,6 meter, serta jumlah lajur 2x2 pada tahap awal.
Kemudian, fasilitasnya akan dilengkapi dengan 1 Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) atau Rest Area Tipe A pada titik STA 190+450, 3 Gerbang Tol (GT), 3 Interchange (IC) dan 3 Jembatan Sungai.
Dengan demikian, hal ini memiliki kecepatan rencana maksimum 100 km/jam, ruas Tol Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru secara spesifik akan menghubungkan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dengan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang.
BACA JUGA:Paripurna, DPRD Kaur Sepakati Raperda Pertanggungjawaban APBD 2023 Menjadi Perda
Diketahui, saat ini, proyek Junction Palembang, telah mencapai 26,48 persen dan progres pengadaan lahan sebesar 83,94 persen. Dari segi teknis, proyek ini dilengkapi dengan lebar lajur 4 meter.
Dengan demikian, nantinya akan menghubungkan sejumlah jalan tol yang telah beroperasi di Provinsi Sumatera Selatan seperti Jalan Tol Kayu Agung-Palembang, Palembang-Indralaya, Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Betung.
Proyek ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh dari Kayu Agung-Betung dari 3,5 jam menjadi sekitar 1 jam saja, mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan.
Untuk diketahui, jalan Tol Kapal Betung ini terdiri dari tiga seksi dengan total panjang 111,6 km dan saat ini sebagian selesai dan beroperasi. Seksi-seksi lainnya dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
PT Hutama Karya (Persero) bertanggung jawab atas pengerjaan proyek koneksi Tol Kapal Betung dan Tol Palindra ini, setelah sebelumnya proyek ini dikerjakan oleh Waskita Karya Sriwijaya Tol (WKST).
Metode konstruksi yang digunakan diadaptasi untuk mengatasi kondisi geografis yang sulit, termasuk penggunaan timbunan geofoam dan pile slab di area rawa.