NASAL - Warga Kecamatan Nasal sedang dihebohkan dengan fenomena kejahatan digital. Dengan mencatut nama seseorang melalui WhatsApp dan Facebook untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Bukan hanya di kalangan pejabat dan aparat. Pencatutan nama melalui WhatsApp, sekarang merambah ke warga sipil.
Modus pelaku beragam, ada yang ingin meminjam uang. Ada juga pura-pura kehabisan bensin hingga lupa membawa uang. Keluhan-keluhan pencatutan nama ini disampaikan mereka dilaman Facebook.
Menanggapi fenomena ini, Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda, SH,S.Ik, MH melalui Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto membenarkan, bahwa sekarang masyarakat di Kecamatan Nasal sedang diresahkan. Dengan aktivitas kejahatan pencatut nama melalui platform WhatsApp.
Untuk menjaga kondusifitas di wilayah hukum (Wilkum) Polsek Muara Nasal. Upaya yang mereka dilakukan, salah satunya memberikan imbauan kepada masyarakat.
Agar tidak sembarangan membuka pesan atau mengangkat telepon WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal.
BACA JUGA:Keluarkan SE, Gubernur Imbau Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih Sebulan
"Fenomena kejahatan digital, sebenar tidak bisa dihindari. Karena efek dari arus kemajuan dan perkembangan teknologi. Namun bisa diminimalisir dengan selalu berhati-hati terhadap nomor baru. Jangan asal membuka file atau mengklik pesan yang dikirim nomor baru. Khawatir pesan yang dikirim telah dipasangkan malware atau virus. Sehingga pelaku dapat mengambil alih akun WhatsApp tersebut dan menyalahgunakan. Kecuali memang nomor tersebut dari orang yang anda kenal dan percayai," ujarnya.
Sebelumnya pencatut nama dialami oleh Kades Bukit Indah Kecamatan Nasal. Pelaku membuat akun Facebook fake (palsu) atas nama Kades tersebut.
Kemudian memanfaatkannya untuk meminta uang kepada kerabat dekat Kades, hingga korbannya mengalami kerugian jutaan rupiah.
Kemudian dirinya (Kapolsek) juga pernah menjadi korban pencatut nama melalui WhatsApp. Modus meminjam uang kepada beberapa Kades di Kecamatan Nasal, dan terbaru beberapa warga sipil di Kecamatan Nasal.
"Setidaknya sudah lebih dari 3 orang menjadi korban pencatut nama oleh pelaku kejahatan digital di Juli 2024 ini. Saya minta kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati jangan, mudah percaya dengan nomor baru yang tiba-tiba menghubungi anda. Modus meminjam uang, besar kemungkinan itu pelaku kejahatan," kata dia.*