4. Perseteruan Golongan Tua dan Golongan Muda
Golongan muda mendengar tentang menyerahnya Jepang pada sekutu. Mereka berpendapat bahwa ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk mengakui kemerdekaannya.
Kemudian, golongan muda mendesak agar paling lambat pada 16 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia diumumkan. Namun, usulan ini ditolak Soekarno-Hatta.
BACA JUGA:Mimpi Orang Tua Sudah Meninggal Dunia Pertanda Apa? Ini Menurut Primbon Jawa
Dwitunggal berpendapat lebih baik menunggu hingga 24 Agustus 1945, tanggal di mana Jenderal Terauchi berjanji akan membebaskan Indonesia.
Selain itu, Soekarno tetap berkomitmen untuk menunggu hasil dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Hingga akhirnya, tidak ada titik temu antara golongan muda dan golongan tua.
5. Peristiwa Rengasdengklok
Karena tidak ada keputusan antara golongan muda dan golongan tua maka tidak ada pilihan lain selain membawa Soekarno-Hatta ke luar kota.
Dua tokoh bangsa itu kemudian diamankan di Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi pada 16 Agustus 1945 .
BACA JUGA:Bikin Tenang! Berikut 7 Rekom Wisata Religi Islam di Indonesia, Yuk Inti Dimana Lokasinya
Langkah ini diambil oleh golongan muda untuk menekan Soekarno-Hatta agar bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah perundingan, golongan tua akhirnya setuju untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
6. Rapat di Rumah Laksamana Maeda
Di malam hari pada 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta. Di rumah Laksamana Maeda, mereka berkumpul bersama tokoh nasional lainnya untuk membahas persiapan proklamasi kemerdekaan.
Naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia kemudian dihasilkan dari perundingan yang berlangsung dari malam hingga pagi itu.
7. Pembacaan Proklamasi